Jakarta (Indonesia Window) – Sebuah penyerbuan pada hari Sabtu (28/5) di sebuah acara amal gereja di Nigeria Selatan menyebabkan 31 orang tewas dan tujuh terluka, kata polisi kepada The Associated Press.
Seorang saksi menyatakan bahwa mereka yang tewas termasuk seorang wanita hamil dan anak-anak.
Penyerbuan pada acara yang diselenggarakan oleh gereja Pantekosta Majelis Raja di negara bagian Rivers itu melibatkan orang-orang yang datang ke program amal tahunan ‘Belanja Gratis’ gereja, menurut Grace Iringe-Koko, juru bicara polisi.
Peristiwa seperti itu biasa terjadi di Nigeria, ekonomi terbesar di Afrika, di mana lebih dari 80 juta orang hidup dalam kemiskinan, menurut statistik pemerintah.
Program amal hari Sabtu seharusnya dimulai pada pukul 09.00 pagi, tetapi puluhan orang tiba pada pukul 05.00 pagi untuk mengamankan tempat mereka dalam antrean, kata Iringe-Koko. Entah bagaimana gerbang yang terkunci itu dibobol, menciptakan desak-desakan, tambahnya.
Godwin Tepikor dari Badan Manajemen Darurat Nasional Nigeria mengumumkan responden pertama dapat mengevakuasi mayat mereka yang terinjak-injak sampai tewas dan membawa mereka ke kamar mayat. Pasukan keamanan mengepung daerah itu.
Puluhan warga kemudian memadati tempat kejadian, berduka atas kematian dan menawarkan bantuan apa pun yang mereka bisa untuk petugas darurat. Dokter dan petugas darurat merawat beberapa yang terluka saat mereka berbaring di lapangan terbuka.
Seorang saksi yang hanya mengidentifikasi dirinya sebagai Daniel mengatakan “ada begitu banyak anak” di antara yang tewas. Lima dari anak-anak yang meninggal berasal dari satu ibu, katanya kepada The AP, menambahkan bahwa seorang wanita hamil juga kehilangan nyawanya.
Beberapa anggota gereja diserang dan dilukai oleh kerabat korban setelah penyerbuan, menurut saksi Christopher Eze. Gereja menolak berkomentar tentang situasi tersebut.
Juru bicara polisi mencatat tujuh orang yang terluka ‘merespons perawatan’.
Acara ‘Belanja Gratis’ ditangguhkan sementara pihak berwenang menyelidiki bagaimana penyerbuan itu terjadi.
Penyerbuan serupa di Nigeria terjadi di masa lalu. Dua puluh empat orang tewas pada pertemuan gereja yang penuh sesak di negara bagian Anambra Tenggara pada 2013, sementara setidaknya 16 orang tewas pada 2014 ketika kerumunan menjadi tidak terkendali selama pemutaran film untuk proyek pemerintah di ibu kota negara, Abuja.
Sumber: https://www.farsnews.ir/
Laporan: Redaksi