Jakarta (Indonesia Window) – Tindakan terorisme yang terjadi di sejumlah negara, dan diklaim dilakukan oleh pelaku yang berlatar belakang Muslim dan/atau berasal dari Arab telah disalahpahami oleh beberapa media tertentu, terutama pers barat, dengan kesimpulan bahwa radikalisme berasal dari negeri tersebut.
Berkaitan dengan hal tersebut Duta Besar Kerajaan Arab Saudi untuk Indonesia Esam A. Abid Athagafi menegaskan radikalisme bukan berasal dari dunia Arab, khususnya Arab Saudi, dan paham tersebut bukan dari Islam.
“Media asinglah yang mengopinikan bahwa radikalisme diimpor dari Saudi, dan ini sama sekali tidak benar,” kata Duta Besar Esam ketika berdialog dengan sejumlah media di Jakarta, Rabu malam (6/11).
Duta Besar Saudi menjelaskan, setiap tahun jutaan Muslim dari seluruh dunia mengunjungi Arab Saudi untuk melaksanakan haji dan umrah, dan tidak ada indikasi mereka membawa radikalisme.
“Jika pun ditemukan hal tersebut, itu tidak mewakili seluruh muslim atau ajaran Islam,” tegasnya.
Dia menambahkan Pemerintah Kerajaan Arab Saudi bahkan memiliki pusat pemberantasan radikalisme di Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), baik untuk menghadapi ancaman paham tersebut di tingkat lokal maupun internasional.
Laporan: Redaksi