Jakarta (Indonesia Window) – Pemerintah Indonesia pada tahun ini akan mulai membangun fasilitas penyimpanan listrik berbasis baterai atau BESS (Battery Energy Storage System) berkapasitas 5 megawatt.
Proyek tersebut akan digarap oleh PLN dan IBC (Indonesia Battery Corporation).
Proyek itu merupakan tindak lanjut dari rencana kerja IBC untuk memulai ekosistem baterai di Indonesia guna mempercepat transisi energi hijau dan mencapai target netralitas karbon pada 2060.
“Pengembangan pembangkit energi baru terbarukan saat ini banyak didominasi oleh pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dan pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB) yang bersifat intermittent (terputus-putus),” ujar Direktur Perencanaan Korporat PLN Evy Haryadi dalam keterangan di Jakarta, Kamis.
Evy menjelaskan bahwa PLN memiliki rencana program konversi pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) ke energi baru terbarukan yang akan digarap dalam waktu dekat.
Pada tahun ini, perseroan merencanakan mengkonversi 250 megawatt PLTD ke PLTS.
Sejalan dengan rencana tersebut, peran sistem penyimpanan energi menjadi sangat penting agar pasokan listrik ke masyarakat tetap bisa dilakukan selama 24 jam.
Dalam membangun BESS, PLN melibatkan anak usahanya yang bergerak di bidang pembangkit, yaitu PT Indonesia Power (IP) dan PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB), serta unit bisnis Pusat Pemeliharaan Ketenagalistrikan (Pusharlis). Nantinya teknologi sistem penyimpanan energi akan diterapkan di seluruh pembangkit milik PLN.
Setelah melakukan proyek percontohan, kerja sama operasi itu diharapkan dapat langsung diimplementasikan pada program pengurangan pembangkit tenaga diesel milik PLN.
Selain itu, PLN juga menggandeng Korea Electric Power Corporation (KEPCO) dan True Digital Leader (TDL) untuk kerja sama pembangunan energi hijau di kedua negara melalui penelitian dan implementasi BESS, tabung listrik (talis), dan peak shaving pada bidang energi terbarukan.
Peak shaving artinya menurunkan dan menghaluskan beban puncak sehingga mengurangi biaya keseluruhan dari biaya permintaan. Salah satu caranya adalah dengan menyimpan energi surya dan baterai.
Melalui kerja sama tersebut, PLN, KEPCO, dan TDL akan melakukan proof of concept dan penelitian bisnis BESS sebagai integrasi energi terbarukan dan mengurangi konsumsi daya pada jaringan PLN.
PLN juga bekerja sama dengan PT Energi Indonesia Berkarya (EIB) yang merupakan anak usaha dari grup Sinarmas dalam pengembangan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia.
PLN dan EIB akan bekerja sama dalam menyediakan fasilitas pengisian daya kendaraan listrik berupa stasiun pengisian dan home charging.
Selain itu, PLN dan EIB juga akan bekerja sama dalam menyediakan kendaraan listrik roda dua dan roda empat, mengembangkan strategi wisata hijau, smart region, green corridors, dan digital signage (papan petunjuk digital).
Laporan: Redaksi