Banner

Presidensi G20 RI prioritaskan kesehatan global, ekonomi digital dan transisi energi

Presidensi G20 Indonesia pada 2022 mendorong langkah konkret untuk tiga area prioritas, yakni arsitektur kesehatan global, transformasi ekonomi digital, dan transisi energi.

Jakarta (Indonesia Window) – Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan Presidensi G20 Indonesia pada 2022 mendorong langkah konkret untuk tiga area prioritas, yakni arsitektur kesehatan global, transformasi ekonomi digital, dan transisi energi.

“Presidensi G20 Indonesia memandang penting perlunya langkah konkret bersama di ketiga area prioritas tersebut dalam rangka menuju pemulihan global yang berkelanjutan,” kata Menko Airlangga di Jakarta, Kamis.

Di bidang kesehatan, lanjut dia, aspek penting yang diusung Presidensi Indonesia adalah respon global dan inklusivitas dalam mengatasi pandemik COVID-19 terutama untuk affordability dan accessibility vaksin, serta penguatan arsitektur kesehatan global.

Terkait upaya transformasi digital, Indonesia akan mempercepat pemanfaatan teknologi digital di segala sektor perekonomian dan sosial, kata Airlangga.

Indonesia menekankan pentingnya ketersediaan infrastruktur atau hardware digital, seperti jaringan serat optik agar berbagai platform digital dapat terjangkau dan mudah diakses oleh masyarakat.

Banner

Menko Airlangga mencontohkan Kartu Prakerja yang merupakan program pemerintah adalah bagian dari transformasi digital guna meningkatkan kualitas SDM Indonesia.

Kartu Prakerja menyediakan kegiatan skilling, reskilling dan upskilling secara digital, sekaligus sebagai platform semi-bansos (bantuan sosial) bagi masyarakat terdampak pandemik.

Di area transisi energi, kata dia, Indonesia sedang mengkaji mekanisme pembiayaan yang tepat guna mewujudkan langkah transformasi yang didorong investasi di bidang energi terbarukan.

Investasi bidang energi terbarukan sedang banyak dikembangkan di berbagai daerah di Indonesia, antara lain pembangkit listrik tenaga air dan surya, teknologi carbon capture and storage.

Sejalan dengan Glasgow Climate Pact, lanjutnya, Indonesia pun telah meluncurkan skema pembiayaan inovatif guna mempercepat rencana penutupan pembangkit listrik berbasis batu bara.

Selain itu, Indonesia bekerja sama dengan Bank Pembangunan Asia (ADB) melalui mekanisme transisi energi, serta memanfaatkan gas amonia untuk pembangkit listrik.

Banner

Airlangga menggarisbawahi fokus pemerintah Indonesia terkait aspek ketenagalistrikan, yaitu affordability of technology (keterjangkauan teknologi), availability of technology (ketersediaan teknologi), serta komitmen implementasi.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan