Banner

Jakarta (Indoneia Window) – Harga minyak naik tipis di perdagangan Asia pada Selasa pagi, meskipun investor tetap khawatir tentang penyebaran cepat varian Omicron secara global, mendorong negara-negara untuk mempertimbangkan lebih banyak pembatasan yang berpotensi mengurangi permintaan bahan bakar.

Minyak mentah berjangka Brent naik 9 sen atau 0,1 persen, menjadi diperdagangkan di 71,61 dolar AS per barel pada pukul 01.05 GMT.

Sementara itu, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS naik 23 sen atau 0,3 persen, menjadi diperdagangkan di 68,84 dolar AS per barel.

“Tampaknya juga semakin besar kemungkinan Inggris akan memberlakukan kembali pembatasan beberapa saat setelah Boxing Day (26 Desember), karena kasus harian bergerak ke rekor tertinggi,” tulis analis dari JBC Energy dalam sebuah catatan pada Selasa.

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan pada Senin (20/12) bahwa dia akan memperketat pembatasan virus corona untuk memperlambat penyebaran varian Omicron jika diperlukan, setelah Belanda memulai penguncian keempat dan negara-negara Eropa lainnya mempertimbangkan pembatasan Natal.

Banner

Infeksi Omicron dengan cepat menyebar di seluruh Eropa dan Amerika Serikat, berlipat ganda setiap dua atau tiga hari di London dan di tempat lain serta mengambil banyak korban di pasar keuangan, yang khawatir akan dampaknya pada pemulihan ekonomi global.

Namun, Moderna Inc. mengatakan pada Senin (20/12) bahwa dosis booster vaksin COVID-19 tampaknya melindungi terhadap varian virus corona Omicron yang menyebar cepat dalam pengujian laboratorium, memberikan harapan kepada investor.

Di sisi pasokan, kepatuhan OPEC+ dengan pengurangan produksi minyak naik menjadi 117 persen pada November, dari 116 persen pada bulan sebelumnya, kata dua sumber dari kelompok tersebut kepada Reuters, menunjukkan tingkat produksi tetap jauh di bawah target yang disepakati.

Di Amerika Serikat, persediaan minyak mentah diperkirakan turun selama empat pekan berturut-turut, sementara persediaan minyak sulingan dan bensin kemungkinan naik pekan lalu, menurut jajak pendapat awal Reuters pada Senin (20/12).

Laporan: Redaksi

Banner

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan