Banner

Jakarta (Indonesia Window) – Aliran modal asing yang masuk pasar saham di Tanah Air selama Oktober 2021 tercatat senilai 9,9 triliun rupiah, kata Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati.

Modal asing masuk (inflow) pada September 2021 sebesar 4,3 triliun rupiah, kemudian meningkat lagi di Oktober 2021, kata menkeu dalam konferensi pers APBN KiTa Edisi Oktober 2021 secara daring di Jakarta, Senin.

Meski demikian, lanjutnya, ada aliran dana keluar (outflow) di pasar Surat Berharga Negara (SBN) senilai 18,7 triliun rupiah pada September 2021, yang kemudian menurun menjadi 2,6 triliun rupiah di Oktober 2021.

Hal tersebut disebabkan tekanan global dengan naiknya imbal hasil atau yield surat utang Amerika Serikat dan kemungkinan terjadinya pengurangan pembelian aset (tapering) oleh Bank Sentral AS, The Fed.

Sri Mulyani menuturkan, yield obligasi Negeri Paman Sam tenor 10 tahun melonjak tinggi sejak awal 2021 dari 1,06 persen menjadi 1,6 persen atau hanya dalam waktu kurang dari dua bulan.

Banner

Sementara itu, yield SBN RI tenor 10 tahun juga meningkat pada September 2021 sebesar 31 basis poin (bps), demikian pula dengan negara emerging market lainnya seperti imbal hasil surat utang Brazil yang naik 61 bps, Afrika Selatan naik 49 bps, dan Kolombia naik 45 bps.

Walaupun ada tekanan global yang cukup tinggi dia berpendapat kinerja Surat Utang Negara (SUN) Indonesia 10 tahun, terutama dengan dominasi rupiah maupun valuta asing, masih terjaga. Hal ini didukung penurunan pasokan SBN di pasar perdana serta penerbitan SBN dalam skema Surat Keputusan Bersama (SKB) III di akhir tahun ini.

Dengan demikian, yield SUN Indonesia tenor 10 tahun mulai menurun pada Oktober 2021, begitu juga dengan imbal hasil SBN Indonesia tenor lima tahun yang masih rendah sejak awal 2021.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan