Banner

Ahli: Pengobatan imunoterapi efektif untuk kanker

Imunoterapi (terapi kekebalan tubuh) telah terbukti efektif dalam pengobatan kanker kulit atau melanoma, dan kini metode tersebut juga dapat diterapkan untuk mengobati berbagai jenis kanker, termasuk kanker paru-paru dan payudara. (Angiola Harry on Unsplash)

Jakarta (Indonesia Window) – Imunoterapi (terapi kekebalan tubuh) telah terbukti efektif dalam pengobatan kanker kulit atau melanoma, dan kini metode tersebut juga dapat diterapkan untuk mengobati berbagai jenis kanker, termasuk kanker paru-paru dan payudara.

Menurut ahli onkologi Pantai Hospital Ayer Keroh Malaysia, Dr. Abel Zachariah, imunoterapi merupakan pengobatan alternatif baru bagi pasien kanker, selain kemoterapi konvensional yang sering digunakan untuk mengendalikan penyebaran sel kanker, menurut Kantor Berita Bernama.

Dia mengatakan jika imunoterapi dikombinasikan dengan kemoterapi untuk mengobati pasien kanker paru-paru misalnya, bisa lebih efektif dalam mengendalikan sel kanker, sehingga meningkatkan harapan hidup pasien.

“Kedua perawatan ini merespons sel kanker dengan cara yang berbeda. Imunoterapi adalah obat khusus untuk meningkatkan atau memodifikasi sistem kekebalan pasien untuk merespons serangan kanker, sementara kemoterapi menyerang beberapa sel yang membelah dalam tubuh dengan cepat,” jelasnya.

“Efek samping imunoterapi biasanya jauh lebih rendah atau tidak separah kemoterapi, dan ada juga yang mendapatkan efek samping yang berbeda dengan kemoterapi. Pasien yang menggunakan pengobatan konvensional selalu kelelahan dan bisa mengalami penurunan jumlah sel darah merah, sel darah putih dan trombosit,” katanya kepada Bernama belum lama ini.

Banner

Dr. Zachariah sebelumnya menjabat sebagai ahli onkologi di Shrewsbury, Inggris Raya selama 10 tahun sebelum kembali ke Malaysia untuk mengambil posisi spesialis di Rumah Sakit Pantai Ayer Keroh pada 3 Mei 2021.

“Perawatan imunoterapi juga berbeda dengan kemoterapi, di mana kadang-kadang dalam proses pengobatan imunoterapi, kita melihat sel-sel kanker tampaknya tidak berkurang atau kanker tumbuh, namun ini karena sistem kekebalan merespons atau menyerang sel-sel kanker,” jelasnya.

Berdasarkan pengalamannya, ia mengatakan melalui imunoterapi, sel kanker dapat dikendalikan dalam jangka waktu yang relatif lama setelah pengobatan dihentikan untuk sementara, dibandingkan dengan pengobatan kemoterapi.

Namun, efektivitas pengobatan kanker imunoterapi akan tergantung pada ketahanan sistem kekebalan pasien, tambahnya.

“Pasien kanker perlu meminta pendapat atau saran dari ahli onkologi mereka karena pengobatan akan memerlukan beberapa pengujian klinis pada tumor atau sel kanker, untuk memeriksa apakah pengobatan tersebut cocok untuk mereka,” ujar Dr. Zachariah.

“Di Rumah Sakit Pantai Ayer Keroh, kami mulai menggunakan pengobatan imunoterapi sekitar lima tahun yang lalu tetapi saya yakin itu akan menjadi pilihan alternatif bagi pasien di masa depan,” katanya.

Banner

Namun demikian, imbuhnya, dari segi biaya pengobatan, imunoterapi jauh lebih tinggi daripada kemoterapi dan ini adalah salah satu faktor mengapa permintaannya lebih rendah.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan