Jakarta (Indonesia Window) – Arab Saudi mengalami lompatan besar dalam pemberdayaan perempuan, dengan semakin banyaknya jumlah wanita bekerja di hampir semua sektor layanan sipil dan militer, menurut laporan Saudi Gazette.
Di sektor layanan pemerintahan atau pegawai negeri, jumlah perempuan Saudi yang bekerja melonjak 25 kali lipat dalam 10 tahun terakhir, menurut laporan Dewan Urusan Keluarga.
Laporan bertajuk “Peran perempuan Saudi dalam masyarakat dan di berbagai sektor bisnis dan pemerintahan,” menunjukkan bahwa jumlah pekerja wanita di sektor keamanan dan militer mencapai 9.408 pada akhir tahun 2019. Sementara itu, 500 pekerjaan di bidang militer untuk perempuan sedang diproses di Keamanan Publik.
Jumlah pegawai negeri sipil perempuan melonjak dari 21.000 pada 2010 menjadi lebih dari 484.000 pada 2019, sekira 25 kali lipat selama 10 tahun terakhir.
Menurut laporan tersebut, jumlah pekerja perempuan di sektor militer dan keamanan merupakan dua persen dari total pegawai wanita di sektor pemerintahan, termasuk Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Pertahanan, Kementerian Pengawal Nasional, Kepresidenan Intelijen Umum, Kepresidenan Keamanan Negara, Otoritas Pengendalian dan Penyelidikan, serta Direktorat Jenderal Investigasi dan Penuntutan Umum.
Meskipun kehadiran perempuan di sektor militer dan keamanan telah dibatasi terutama pada bagian dukungan administratif atau teknis, pemerintah Arab Saudi menyadari pentingnya kontribusi perempuan dalam aspek ini.
Hal tersebut sejalan dengan persiapan untuk menciptakan lingkungan yang sesuai guna mewujudkan inisiatif dan program Visi 2030.
Sektor Keamanan Publik diharapkan mempekerjakan 500 wanita untuk pekerjaan militer, sementara Kementerian Dalam Negeri memperluas cakupan untuk mempekerjakan lebih banyak wanita di sejumlah sektor, termasuk Direktorat Jenderal Paspor di mana jumlah staf wanita telah mencapai lebih dari 1.500.
Jumlah pegawai perempuan di Kementerian Dalam Negeri dan berbagai sektornya mencapai 6.250 orang, sebut laporan tersebut.
Ada beberapa pejabat wanita Kementerian Pertahanan yang telah memenangkan medali atas kontribusinya yang luar biasa terutama sebagai dokter yang bertugas di angkatan bersenjata selama operasi Decisive Storm dan Restoration of Hope.
Diplomat
Sementara itu, jumlah perempuan Saudi yang bekerja di bidang diplomatik mencapai 151.
Laporan menyebutkan ada peningkatan persentase perempuan yang bekerja di bidang diplomatik di bawah Kementerian Luar Negeri.
Perempuan Saudi juga telah mencapai posisi pengambilan keputusan penting di lembaga pemerintah dan universitas, dan mereka menduduki posisi kepemimpinan dan pengawasan di sejumlah kementerian dan lembaga pemerintah.
Sektor pendidikan
Sektor pendidikan menyumbang 83 persen dari semua perempuan yang bekerja di sektor pemerintah.
Persentase yang tinggi itu menunjukkan keinginan pemerintah untuk memasukkan perempuan dalam sektor pendidikan sebagai salah satu sektor terpenting dalam pembangunan sosial.
Jumlah perempuan yang bekerja di sektor pendidikan umum, yang mencakup semua tahapan sekolah, sama dengan laki-laki di sektor yang sama, dengan persentase pengajar perempuan di universitas sebesar tiga persen.
Wanita memegang posisi kunci di sektor tersebut, seperti wakil menteri, presiden universitas dan berbagai posisi administratif, akademik dan teknis.
Sektor kesehatan
Sektor kesehatan berada di bawah sektor pendidikan, dengan 13 persen perempuan dari total jumlah pegawai pemerintah pada tahun 2018.
Persentase dokter perempuan yang bekerja di bidang kesehatan meningkat dari tujuh persen pada tahun 2014 menjadi 36,3 persen pada tahun 2018, sedangkan persentase perempuan dengan profesi perawat mencapai 61,8 persen pada tahun 2018.
Persentase tenaga kerja wanita pada kelompok medis gabungan mencapai 24,4 persen pada tahun 2018, sedangkan persentase dokter gigi wanita dari total pekerja adalah 36,4 persen pada tahun 2018. Sementara itu, persentase wanita dari jumlah tenaga kerja pada bidang farmasi sebesar 37 persen.
Kantor Kejaksaan saat ini sedang merekrut wanita yang memenuhi syarat untuk menjadi anggotanya. Pada Januari 2018, lowongan bagi perempuan dibuka untuk bekerja sebagai anggota atas dasar kesetaraan dengan laki-laki.
Laporan tersebut juga menunjukkan bahwa tingkat pengangguran perempuan turun menjadi 28 persen pada 2020 dari 35 persen pada 2012. Sementara itu, jumlah pendaftaran komersial yang dikeluarkan untuk perempuan meningkat 65 persen pada 2019.
Perempuan mewakili 50 persen dari Dewan Perempuan Komisi Hak Asasi Manusia, dan membentuk 20 persen dari Dewan Syura (Majelis Permusyawaratan Arab Saudi), dengan 30 perempuan dari total 150 anggota.
Laporan: Redaksi