Jakarta (Indonesia Window) – Menteri Komunikasi dan Multimedia Malaysia, Saifuddin Abdullah, berharap Joe Biden yang baru dilantik menjadi Presiden Amerika Serikat (AS) ke-46 akan membantu meredakan perang teknologi dan perdagangan antara China dan AS.
Menteri mengatakan, jika perang antara kedua negara adidaya itu terus berlanjut, negara-negara ASEAN akan terjebak di antaranya, menurut laporan Kantor Berita Bernama yang dikutip di Jakarta, Jumat.
“Banyak negara ASEAN yang memiliki simpati terhadap China dan teknologinya. Banyak juga yang sudah mulai menggunakannya, termasuk Malaysia. Maksud saya bukan pemerintah, tapi swasta dan perusahaan telekomunikasi,” jelas Saifuddin.
“Tapi sempat ada ketakutan akan pembalasan dari Amerika Serikat … tapi sekarang kita semua berharap ada lebih banyak ketenangan dan stabilitas,” ujarnya dalam wawancara program Ruang Bicara bertajuk The First ASEAN Digital Ministers Meeting (ADGMIN1): Empowerment of the ASEAN Digital Ecosystem, di Bernama TV pada Kamis (21/1).
Pernyataan Saifuddin tersebut menanggapi isu ASEAN dan masa depan digitalnya setelah pelantikan Biden sebagai Presiden AS yang menggantikan pendahulunya, Donald Trump yang penuh kontroversi.
Melihat 17 perintah eksekutif yang ditandatangani Biden segera setelah dilantik, Saifuddin yakin semangat multilateral yang dipegang ASEAN bisa dihidupkan kembali oleh pemerintahan AS yang baru, sehingga memberikan kelegaan bagi negara-negara ASEAN.
“Jadi, ketika Presiden AS menunjukkan dirinya lebih moderat dan multilateral, biasanya ASEAN akan merasa lebih lega,” ujarnya.
Laporan: Redaksi