Banner

KTT APEC 2020 hasilkan dokumen visi 2040 dan deklarasi Kuala Lumpur

Konferensi Tingkat Tinggi Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (KTT APEC) 2020 digelar secara virtual pada Jumat (20/11/2020) dan menghasilkan dokumen visi 2040 dan Deklarasi Kuala Lumpur. (Sekretariat Kabinet RI)

Jakarta (Indonesia Window) – Konferensi Tingkat Tinggi Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (KTT APEC) secara virtual pada Jumat (20/11) menghasilkan dokumen visi 2040 dan Deklarasi Kuala Lumpur, kata Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi.

Dia mengatakan, KTT APEC membahas dua agenda utama, yaitu kerja sama penanganan COVID-19 dan upaya pemulihan ekonomi di kawasan, serta visi APEC Pasca-2020 yang dinamakan APEC Putrajaya Vision 2040.

“APEC Putrajaya Vision 2040 merupakan kelanjutan dari Bogor Goals yang telah mencapai tenggatnya pada tahun 2020 ini. Dan visi baru ini akan menjadi landasan kerja sama APEC selanjutnya untuk 20 tahun ke depan,” paparnya.

APEC Putrajaya Vision 2040 berfokus pada empat hal, yakni penguatan sistem perdagangan dan investasi; pengembangan inovasi dan digitalisasi; memastikan ketahanan kawasan melalui pertumbuhan yang kuat dan berkualitas di kawasan APEC; serta penguatan kelembagaan APEC dan penetapan 2040 sebagai batas pencapaian visi APEC.

“Dalam negosiasi persiapan KTT terdapat beberapa isu yang berhasil dimasukkan Indonesia di dalam visi APEC Pasca-2020, yaitu antara lain mendorong pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas, mendorong pembangunan konektivitas, mendorong pemberdayaan UMKM dan perempuan dalam ekonomi digital, mengarusutamakan kepentingan Indonesia di bidang investasi, akses perdagangan dan pengembangan kapasitas sebagaimana yang tercantum dalam Bogor Goals tahun 1994,” jelas Menlu.

Banner

Sementara itu, Deklarasi Kuala Lumpur secara umum menekankan komitmen pemimpin ekonomi APEC untuk segera bekerja sama dalam menangani pandemik, memulihkan ekonomi, termasuk memanfaatkan peluang ekonomi-ekonomi baru, seperti ekonomi digital, serta mendorong pembangunan berkelanjutan yang inklusif dan inovatif.

“Bagi Indonesia, APEC tahun ini merupakan pertemuan yang sangat penting. Mengingat penyelenggaraan APEC dilakukan di tengah situasi pandemik dan menurunnya pertumbuhan ekonomi dunia,” ujar Menlu Retno.

Selain itu, imbuhnya, terjadi rivalitas yang semakin menajam di antara negara-negara besar, di mana pada pertemuan APEC sebelumnya tidak ada dokumen kesepakatan yang dihasilkan.

KTT APEC 2020 dipimpin oleh Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin selaku ketua dan tuan rumah APEC 2020.

Selain dihadiri oleh 21 pemimpin negara APEC, termasuk Presiden Joko Widodo dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, KTT juga diikuti oleh Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF), Kristalina Georgieva.

Laporan: Redaksi

Banner

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan