Jakarta (Indonesia Window) – Empat dari lima orang yakin bahwa vaksin COVID-19 buatan Rusia, Sputnik V, siap digunakan, menurut survei yang dilakukan pada 9-19 Oktober dengan melibatkan lebih dari 12.000 responden dari 11 negara, menurut Kantor Berita Sputnik.
Mayoritas peserta survei yang dilakukan oleh perusahaan riset Inggris YouGov di 11 negara memandang positif vaksinasi terhadap COVID-19.
Empat dari lima orang yang mengetahui tentang vaksin Sputnik V buatan Rusia mengatakan bahwa mereka siap untuk divaksinasi, sebut Dana Investasi Langsung Rusia (RDIF) yang terlibat dalam pengembangan vaksin dalam sebuah pernyataan yang diposting di akun Twitter Sputnik V pada Selasa (17/11).
Menurut survei, sembilan dari 10 orang akan memilih vaksin berdasarkan vektor adenoviral manusia (seperti Sputnik V) dari pada platform vektor adenoviral non-manusia lainnya.
Hasil survei menekankan bahwa penduduk di banyak negara besar memiliki sikap positif terhadap vaksin Rusia dan menyadari platform teknologi serta keunggulannya.
Peserta survei yang pernah mendengar tentang vaksin Sputnik V menyatakan kesiapan yang lebih besar untuk divaksinasi karena pemahaman mereka tentang keandalan, keamanan, dan kemanjuran vaksin Rusia.
Platform inti dari vaksin Sputnik V telah terbukti aman dan efektif selama beberapa dekade penelitian ilmiah dan uji klinis.
“RDIF, bersama dengan Pusat Nasional Gamaleya akan terus bekerja secara aktif untuk membuat vaksin Sputnik V tersedia secara global segera setelah kebutuhan vaksinasi negara kita terpenuhi,” kata Kirill Dmitriev, CEO dari Dana Investasi Langsung Rusia dalam siaran pers.
Survei dari YouGov, perusahaan Inggris terkemuka dalam riset pasar dan analitik data, melibatkan warga negara Brasil, Mesir, India, Indonesia, Malaysia, Meksiko, Nigeria, Arab Saudi, Filipina, Uni Emirat Arab, dan Vietnam.
Lebih dari 2,5 miliar orang, atau lebih dari 30 persen populasi dunia, tinggal di negara-negara tersebut.
Survei YouGov itu menjadi salah satu yang terbesar tentang topik ini dan survei global pertama yang melibatkan negara-negara di Timur Tengah dan Asia Tenggara.
Survei tersebut telah dilakukan sebelum pengumuman tingkat efektivitas 92 persen Sputnik V.
Pada Agustus, Rusia menjadi negara pertama di dunia yang mendaftarkan vaksin melawan virus corona, yang dinamakan Sputnik V dan dikembangkan oleh Lembaga Penelitian Gamaleya.
Laporan: Redaksi