Banner

Indonesia raih potensi transaksi 1,16 triliun rupiah di CAEXPO

Menteri Perdagangan Indonesia Budi Santoso berbicara pada acara Road to the 22nd CAEXPO-CABIS 2025 bertema ‘UMKM Bisa Ekspor ke Tiongkok’, di Kementerian Perdagangan Indonesia, Jakarta, Senin, 15 Maret 2025. (Kementerian Perdagangan Republik Indonesia)

22nd China- ASEAN Expo diharapkan menjadi pendorong peningkatan ekspor nasional, investasi, dan kerja sama inovasi teknologi.

 

Jakarta (Indonesia Window) – Indonesia berhasil meraih potensi transaksi senilai 70,2 juta dolar AS atau setara 1,16 triliun rupiah dari the 22nd China- ASEAN Expo (CAEXPO) 2025 pada 17—21 September 2025 di Nanning, Guangxi, China.

Indonesia juga mampu membukukan kerja sama pengembangan teknologi kecerdasan buatan atau AI, menurut Kementerian Perdagangan RI dalam pernyataan tertulis di situs jejaringnya pada Jumat.

Potensi transaksi tersebut dicatatkan dari skema business to business (B2B) di Paviliun Nasional (City of Charm), Paviliun Komoditas, serta sembilan nota kesepahaman (Momerandum of Understanding/MoU) strategis dengan mitra China.

MoU tersebut mencakup bidang perdagangan, investasi, pendidikan, sertifikasi halal, hingga pengembangan AI (artificial intelligence).

Banner

Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan (Kemendag) RI Fajarini Puntodewi menyebut, capaian tersebut mencerminkan peningkatan daya saing produk Indonesia di pasar global.

Capaian potensi transaksi tersebut termasuk dari penandatanganan sembilan MoU strategis (yang) menunjukkan bahwa produk Indonesia semakin kompetitif dan berpeluang besar menembus pasar China serta ASEAN, kata Puntodewi.

“Kami berharap, hasil 22nd China- ASEAN Expo menjadi pendorong peningkatan ekspor nasional, investasi, dan kerja sama inovasi teknologi,” ujar Puntodewi.

Produk yang paling diminati dalam potensi transaksi tersebut, antara lain, batu bara, minyak kelapa sawit (CPO), sarang burung walet, arang kelapa, dan kopi paparnya, seraya menambahkan, selain itu terdapat juga transaksi ritel di Paviliun Komoditas sebesar 3,02 miliar rupiah.

Direktur Pengembangan Ekspor Produk Primer Kemendag, Miftah Farid, menyampaikan, Indonesia juga berhasil meraih sejumlah penghargaan internasional dari CAEXPO 2025.

Penghargaan tersebut, yaitu Best Organizer of Business Promotional Matching dan Best National Pavilion. Selain itu, beberapa pelaku usaha Indonesia juga memperoleh apresiasi, antara lain, PT Amora Walet Indonesia (Silver Prize), Akademi Mudah Export (Excellent Design), dan John Andrew Coffee (Most Popularity).

Banner

“Partisipasi Indonesia tidak hanya mencatatkan capaian transaksi, tetapi juga menorehkan prestasi membanggakan di tingkat internasional. Pengakuan internasional tersebut menegaskan kualitas dan daya saing produk Indonesia di tingkat global,” kata Miftah.

Indonesia tampil dengan tiga paviliun utama yang merepresentasikan kekuatan dan potensi nasional. Pertama, Paviliun Komoditas seluas 2.900 m² yang menampilkan 74 perusahaan dari sektor makanan- minuman, fesyen, perhiasan, furnitur, kosmetik-herbal, hingga peluang investasi.

Kedua, Paviliun Nasional (City of Charm) seluas 160 m² yang memperkenalkan potensi ekonomi Provinsi Kalimantan Selatan bersama Kabupaten Tanah Bambu dan Kabupaten Tapin.

Ketiga, Paviliun Kecerdasan Buatan seluas 36 m² yang menampilkan inovasi empat perusahaan teknologi di bawah koordinasi MASTEL, yaitu Telin, Astatek, Kata.ai, dan Merkle Innovation.

Miftah menambahkan, Indonesia juga berperan aktif di berbagai forum kerja sama, antara lain China- Indonesia Trade and Investment Matchmaking Meeting, China’s Green Policy Dialogue II, China-South Kalimantan Business and Investment Forum, serta pertemuan bilateral dengan delegasi Guangxi.

“Dalam forum-forum tersebut, Indonesia menegaskan komitmen untuk memperkuat kerja sama di bidang perdagangan, investasi, digitalisasi, energi hijau, dan teknologi kecerdaan buatan, termasuk peluncuran Al Application Innovation Center di Batang, Jawa Tengah dan penjajakan kerja sama pengembangan Pusat Al ASEAN-Indonesia,” ucap Miftah.

Banner

Sementara itu, Marketing PT Inti Alam Andalas Ikbal Maulana yang turut berpartisipasi sebagai peserta pameran, menilai kegiatan tersebut sebagai ajang strategis untuk mempromosikan produk dan menjalin hubungan bisnis dengan mitra internasional.

PT Inti Alam Andalas merupakan pelaku usaha sektor agroindustri yang memproduksi dan mengekspor berbagai produk rempah-rempah serta hasil olahan ikan laut.

CAEXPO merupakan ajang pameran terbaik yang pernah kami ikuti sebagai eksibitor. Potensi transaksinya sangat besar dan hampir seluruh media Tiongkok hadir untuk meliput dan melakukan wawancara, kata Ikbal.

“Berkat dukungan yang tersedia, kami yang baru pertama kali menjadi peserta dapat mengikuti rangkaian kegiatan dengan baik dan memanfaatkan peluang sebesar ini,” ungkap Ikbal.

CAEXPO 2025 mengusung tema ‘Digital Intelligence and Innovation Empower Development– Leveraging ASEAN-China FTA 3.0 New Opportunities for an Even Closer ASEAN-China Community with a Shared Future’.

Pameran tersebut diikuti oleh 3.260 peserta dari 60 negara dan menarik lebih dari 226.000 pengunjung. CAEXPO selanjutnya dijadwalkan berlangsung pada 16–20 September 2026, dengan Filipina ditunjuk sebagai negara kehormatan.

Banner

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan