Jakarta (Indonesia Window) – Setidaknya 16.000 warga Saudi dan ekspatriat yang tinggal di kerajaan telah mendaftar ibadah umroh dalam beberapa jam pertama setelah peluncuran aplikasi seluler I’tamarna pada Ahad (27/9), menurut emirat Makkah.
Pendaftaran jemaah umroh untuk 10 hari pertama telah selesai, katanya dalam sebuah pernyataan di akun Twitter-nya, menurut laporan Saudi Gazette.
Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi sebelumnya mengumumkan dimulainya kembali umroh secara bertahap dan kunjungan ke Dua Masjid Suci dengan jumlah jamaah terbatas, mulai 4 Oktober.
Pada tahap pertama, sebanyak 6.000 jamaah akan diizinkan melakukan ritual umroh per hari, dibagi dalam 12 kelompok yang masing-masing terdiri atas 500 jamaah.
Menurut pernyataan emirat, Masjidil Haram di Makkah akan disterilkan 10 kali dalam sehari.
Setia jamaah harus melalui proses sterilisasi sebelum masuk dan setelah keluar dari Masjidil Haram.
Air Zamzam akan dibagikan kepada setiap jamaah dalam kemasan botol.
Kementerian Haji dan Umroh mengatakan bahwa jamaah dilarang mendekati Ka’bah Suci dan Batu Hitam (Hajar Aswad).
Thawaf (mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali) harus dilakukan di luar batas penghalang.
Tim medis khusus akan disiapkan untuk melayani para jamaah. Ada area yang dikhususkan untuk isolasi medis jika ditemukan dugaan kasus virus corona di antara mereka.
Sementara itu, Syekh Abdurrahman Assudais, Kepala Kepresidenan Urusan Dua Masjid Suci, telah mengarahkan pembentukan tim eksekutif lapangan untuk melayani para jamaah.
Tim tersebut akan terdiri atas pejabat dari semua instansi di bawah kepresidenan yang mewakili sektor teknik, ilmiah, dan jasa.
Syekh Assudais menggarisbawahi perlunya menerapkan rencana dan program guna menyediakan layanan terbaik bagi para jamaah dengan memastikan keselamatan dan kesehatan mereka melalui tindakan dan protokol pencegahan untuk membendung penyebaran COVID-19.
Laporan: Redaksi