Jakarta (Indonesia Window) – Sekitar 12.000 pengungsi Afghanistan akan memulai tahun 2022 di hotel-hotel Inggris ketika pemerintah setempat berjuang untuk membujuk dewan menemukan rumah permanen yang cukup bagi para pendatang baru ini, menurt Guardian.
Dari 16.500 orang yang diterbangkan dari Afghanistan ke Inggris sejak Agustus, “lebih dari 4.000 orang telah pindah ke rumah permanen atau sedang dalam proses dipindahkan atau dicocokkan dengan rumah yang sesuai,” menurut Departemen Pekerjaan dan Pensiun (DWP) Inggris.
Sisanya masing menunggu berita tentang di mana mereka akan mulai membangun kembali kehidupan mereka, meskipun banyak yang mengatakan bahwa hati mereka tetap di Afghanistan, di mana mereka berharap untuk kembali suatu hari nanti.
Para pendatang baru ini tidak akan didistribusikan secara merata di seluruh Inggris setelah pemerintah memutuskan untuk tidak memaksa otoritas lokal menampung kembali para pengungsi.
Lebih dari 300 otoritas lokal di Inggris telah menawarkan akomodasi permanen, menurut juru bicara Home Office.
Menurut angka terbaru, pada akhir September, dewan di Yorkshire dan Humber telah menyambut 213 dari 770 warga Afghanistan yang dimukimkan kembali di Inggris tahun ini. Sembilan puluh dua dari mereka berada di Bradford, sedangkan 24 orang ada di semua dewan London.
Setelah Bradford, Edinburgh adalah kota yang paling banyak memukimkan kembali warga Afghanistan tahun ini, sebanyak 67.
Operasi Pitting, atau pengangkutan warga Afghanistan lewat udara pada bulan Agustus, telah membawa 15.000 orang ke Inggris. Sejak evakuasi ini, 1.500 orang lainnya juga ikut.
Lebih dari 12.000 pengungsi Afghanistan tetap berada di akomodasi penghubung pada 22 Desember, menurut sumber di DWP dan Home Office. Setidaknya 4.000 di antaranya berada di London, menurut Dewan London, asosiasi pemerintah lokal untuk Greater London.
Pejabat dewan London menggambarkan situasi di hotel sebagai “kekacauan” dan menyatakan keprihatinan khusus tentang ketidaksesuaian hotel dalam jangka panjang untuk menampung sejumlah besar anak yang saat ini tinggal di dalamnya.
Banyak sekarang memiliki ikatan komunitas dengan London, anak-anak sudah mulai sekolah dan seiring berjalannya waktu akan lebih sulit untuk memindahkan mereka ke bagian lain negara di mana ada pasokan akomodasi terjangkau yang lebih besar.
Sementara pemerintah menyediakan hibah perumahan untuk pendatang baru, tidak ada warga Afghanistan yang tiba di Inggris setelah 31 Agustus yang memenuhi syarat untuk hibah ini.
Sebagian besar pengungsi Afghanistan yang terjebak di hotel belum dapat bekerja karena mereka tidak memiliki alamat tetap dan tidak dapat menjamin kepada majikan bahwa mereka tidak akan dikirim ke seluruh negeri.
Laporan: Redaksi