Banner

​Potensi kerja sama ‘blue economy’ capai 27 miliar dolar AS dengan 7 juta lapangan kerja

Pantai Teleng Ria di Kabupaten Pacitan, Provinsi Jawa Timur pada 3 Juni 2021. (Indonesia Window)

Jakarta (Indonesia Window) – Potensi kerja sama blue economy atau ekonomi biru bisa mencapai 27 milyar dolar AS bagi Produk Domestik Bruto (PDB) dan menyediakan 7 juta lapangan pekerjaan, menurut laporan Bank Dunia (World Bank) pada tahun 2021.

Ekonomi biru juga mendukung pembangunan berkelanjutan serta prinsip inklusivitas dalam menyediakan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat di Tanah Air.

“Indonesia perlu memetakan kepentingan nasional di ASEAN dalam konteks ekonomi biru, termasuk dalam kerangka kerja sama ASEAN dengan Mitra Wicara,” kata Direktur Jenderal Kerja Sama ASEAN Kementerian Luar Negeri RI, Sidharto R Suryodipuro, dalam sambutan pembuka Focus Group Discussion daring bertema ‘Peluang dan Tantangan Bagi Indonesia dalam Kerja Sama Blue Economy ASEAN-Mitra Wicara’ pada Selasa (30/11).

Kegiatan tersebut digelar di Batam, Provinsi Kepulauan Riau pada 30 November – 1 Desember 2021.

Dia menambahkan, tujuan FGD tersebut adalah menjelajahi peluang dan tantangan Indonesia dalam kerja sama ekonomi biru dalam menyambut keketuaan ASEAN pada tahun 2023.

Banner

Pada kesempatan yang sama, Wakil Gubernur Kepulauan Riau, Marlin Agustina, menyampaikan pentingnya peran wilayah pesisir Indonesia, termasuk Kepulauan Riau, dalam memajukan kerja sama blue economy untuk kesejahteraan masyarakat.

“Potensi laut Kepulauan Riau (Kepri) sangat besar namun baru sebagian kecil yang telah dimanfaatkan. Hanya 1,8 persen perekonomian Kepri berasal dari sektor perikanan,” ujarnya.

“Kami berharap dukungan dari seluruh pemangku kepentingan untuk memulihkan ekonomi dan membangun Kepri bagi seluruh masyarakat,” sambungnya.

FGD yang diselenggarakan secara hybrid ini menghasilkan rekomendasi kerja sama regional di bidang blue economy antara ASEAN dan Mitra Wicara untuk menguatkan konektivitas, riset dan teknologi, serta meningkatkan kapasitas sumber daya perikanan dan kelautan.

Rekomendasi lainnya adalah Indonesia dapat menjadi perintis dalam menyusun rencana aksi regional terkait kerja sama ekonomi biru di kawasan yang juga diharapkan menjadi salah satu capaian pada Keketuaan Indonesia di ASEAN tahun 2023.

Laporan: Redaksi

Banner

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan