Banner

Hawaii tertarik manfaatkan lebih jauh potensi pasar wisatawan China

Dua anak perempuan bermain di Pantai Waikiki di Honolulu, Hawaii, Amerika Serikat, pada 23 Agustus 2018. (Xinhua/Sun Ruibo)

Wisatawan asal China menduduki peringkat pertama dalam hal jumlah total pengeluaran wisatawan per orang untuk satu hari, pada 2019.

 

Honolulu, Amerika Serikat (Xinhua) – “Pada 2019, wisatawan asal China menduduki peringkat pertama dalam hal jumlah total pengeluaran wisatawan per orang untuk satu hari. Kami ingin menyambut para pelancong luar biasa ini di pantai-pantai kami,” ujar Daniel Naho’opi’i, chief administrative officer Otoritas Pariwisata Hawaii (Hawaii Tourism Authority/HTA), kepada lebih dari 100 tamu dari China dan Amerika Serikat (AS) di Honolulu pada Jumat (4/8).

Bertajuk ‘Malam Hainan China 2023’ (2023 China Hainan Night), acara yang digelar pada Jumat itu diadakan untuk menjajaki peluang kerja sama di masa mendatang antara Provinsi Hainan di China selatan dan Negara Bagian Hawaii di AS, yang mulai menjalin sister relationship pada 1992.

Di antara topik-topik lain seperti infrastruktur dan energi hijau, kerja sama pariwisata kerap dibahas dalam acara tersebut. Sebagian besar partisipan sepakat bahwa Hainan dan Hawaii dikenal di seluruh dunia berkat lingkungan tropis, pantai indah, lanskap asri, serta kekayaan warisan budaya yang dimilikinya.

Serupa dengan Hainan, perekonomian Hawaii mengakar kuat di bidang pertanian dan kemudian beralih ke pariwisata, tutur Letnan Gubernur Hawaii Sylvia Luke dalam pidatonya, sembari mengatakan bahwa peningkatan jumlah wisatawan, dan yang lebih penting, menarik kategori wisatawan yang tepat, merupakan hal yang vital bagi kedua wilayah untuk pulih dari pandemik COVID-19.

Banner
Wisatawan asal China
Sejumlah wisatawan berjalan di sebuah pantai di Sanya, kota resor di Provinsi Hainan, China selatan, pada 8 Maret 2015. (Xinhua/Guo Cheng)

“Sangat menarik untuk mengetahui bahwa Hawaii, yang berpenduduk 1,4 juta jiwa, mencatat sekitar 10 juta wisatawan mendarat di pantai kami sebelum pandemi. Tak jauh berbeda, Hainan, dengan 9 hingga 10 juta penduduk, mencatat 100 juta orang mendarat di pantainya,” ujarnya, seraya menyatakan bahwa kedua perekonomian tersebut harus saling berbagi keahlian dan peluang di era pasca-COVID.

Kalani L Ka’ana’ana, chief brand officer HTA sekaligus sosok senior di industri pariwisata, menyampaikan kepada Xinhua bahwa HTA menyadari potensi pasar China.

“Kami sangat senang dapat kembali ke pasar China. Selama pandemi, tentunya sangat sulit untuk mempromosikan Kepulauan Hawaii secara global. Kami sangat bersemangat untuk menyambut kembali semua tamu kami dari seluruh dunia, terutama dari China,” tuturnya dalam wawancara dengan Xinhua.

Ka’ana’ana mengatakan bahwa pemulihan perekonomian China dan hubungan yang mendalam antara rakyat Hawaii dan China akan membantu menarik lebih banyak wisatawan China ke negara bagian berjuluk “Rainbow State” tersebut.

“Leluhur saya sebenarnya berasal dari China dan menetap di Hawaii, dan di sinilah kami sebagai anak-anak dari tempat ini. Saya rasa menghormati hubungan itu merupakan kesempatan istimewa yang kami miliki untuk membangun hubungan tersebut saat kami menyambut kembali para pengunjung dari China ke Kepulauan Hawaii,” imbuh Ka’ana’ana.

Laporan: Redaksi

Banner

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan