Warga Desa East Palestine di Ohio, Amerika Serikat, lokasi tergelincirnya kereta barang Norfolk Southern yang membawa bahan kimia berbahaya, semakin frustasi dengan masalah kesehatan yang berkepanjangan, termasuk muntah dan ruam berulang kali.
New York City, AS (Xinhua) – Rasa frustrasi memuncak pada Kamis (2/3) malam waktu setempat dalam konfrontasi publik terbesar antara warga Desa East Palestine di Ohio, Amerika Serikat (AS), dan operator kereta barang yang tergelincir pada awal bulan lalu. Warga yang marah dan diselimuti suasana emosional melampiaskan amarahnya kepada satu-satunya perwakilan Norfolk Southern yang menjawab berbagai pertanyaan di pertemuan tersebut, demikian dilaporkan surat kabar The New York Times (NYT).
Saat Darrell Wilson, seorang pejabat tinggi hubungan pemerintah untuk Norfolk Southern, berulang kali mencoba meminta maaf kepada masyarakat dan menguraikan berbagai upaya pemulihan yang dilakukan perusahaan tersebut, warga terus menginterupsi dan meneriakinya, menuntut agar dirinya berkomitmen mengevakuasi mereka dari area tersebut, serta meminta pihak perusahaan untuk “melakukan hal yang benar.”
Berdiri di hadapan Wilson dan sejumlah pejabat lingkungan, kesehatan, serta politik di auditorium East Palestine High School, warga menyampaikan keluhan dan memohon, seraya menjelaskan bagaimana keluarga mereka masih tinggal di hotel atau mengalami masalah kesehatan yang berkepanjangan, termasuk muntah dan ruam berulang kali, kata laporan itu.
Mereka menyampaikan kepada para pejabat bagaimana mereka merasa terjebak, dengan sedikit sumber daya untuk dapat meninggalkan rumah yang telah mereka bangun seumur hidup mereka, dan menuntut lebih banyak jawaban mengenai validitas pengujian yang telah dilakukan terhadap udara, air, dan tanah tempat tinggal mereka, menurut laporan tersebut.
“Perselisihan panas ini menunjukkan dalamnya kecemasan dan ketidakpercayaan yang masih terjadi di East Palestine, sebuah kota berpenduduk sekitar 4.700 jiwa, pasca insiden kereta tergelincir pada 3 Februari lalu,” kata laporan itu.
Keputusan untuk membakar kargo vinil klorida dan bahan kimia lainnya di kereta tersebut guna mencegah ancaman ledakan telah meningkatkan ketakutan di masyarakat mengenai konsekuensi jangka panjang dari paparan bahan kimia. Pertemuan yang digelar pada Kamis malam itu tampaknya tidak banyak membantu meredakan keresahan mereka, tambah laporan NYT.
Laporan: Redaksi