Banner

Utang luar negeri Indonesia triwulan I 2022 turun

Ilustrasi. (Pepi Stojanovski on Unsplash)

Jakarta (Indonesia Window) – Bank Indonesia (BI) melaporkan posisi utang luar negeri (ULN) Indonesia pada akhir triwulan I 2022 tercatat sebesar 411,5 miliar dolar AS. Angka ini turun dibandingkan posisi ULN pada periode sebelumnya sebesar 415,7 miliar dolar.

Perkembangan tersebut disebabkan oleh penurunan posisi ULN sektor publik (pemerintah dan bank sentral) dan sektor swasta, kata Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam peryataan resminya yang dikeluarkan pada Kamis.

Secara tahunan, posisi ULN triwulan I 2022 mengalami kontraksi sebesar 1,1 persen (year-on-year/yoy), lebih dalam dibandingkan dengan penurunan pada periode sebelumnya sebesar 0,3 persen (yoy), jelas Erwin.

Tren penurunan ULN Pemerintah pada triwulan I 2022 masih berlanjut, katanya, seraya menambahkan, posisi ULN Pemerintah pada triwulan I 2022 sebesar 196,2 miliar dolar, menurun dari periode sebelumnya sebesar 200,2 miliar dolar.

Secara tahunan, pertumbuhan ULN pemerintah mengalami kontraksi sebesar 3,4 persen (yoy), lebih dalam dibandingkan dengan penurunan pada triwulan sebelumnya yang sebesar 3,0 persen (yoy).

Banner

Penurunan tersebut terjadi seiring beberapa seri Surat Berharga Negara (SBN) yang jatuh tempo, baik SBN domestik maupun SBN Valas (valuta asins), serta adanya pelunasan neto atas pinjaman yang jatuh tempo selama periode Januari hingga Maret 2022, yang sebagian besar merupakan pinjaman bilateral.

Selain itu, volatilitas di pasar keuangan global yang cenderung tinggi turut berpengaruh pada perpindahan investasi pada SBN domestik ke instrumen lain, sehingga mengurangi porsi kepemilikan investor nonresiden pada SBN domestik.

Sementara itu, ULN swasta turun dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Posisi ULN swasta pada triwulan I 2022 tercatat sebesar 206,4 miliar dolar, turun dari 206,5 miliar dolar pada triwulan IV 2021.

Secara tahunan, ULN swasta terkontraksi 1,8 persen (yoy), lebih dalam dibandingkan dengan kontraksi pada triwulan sebelumnya sebesar 0,6 persen (yoy).

Perkembangan tersebut disebabkan oleh pembayaran pinjaman luar negeri dan surat utang yang jatuh tempo selama triwulan I 2022 sehingga ULN lembaga keuangan (financial corporations) dan perusahaan bukan lembaga keuangan (nonfinancial corporations) terkontraksi masing-masing sebesar 5,1 persen (yoy) dan 1,0 persen (yoy).

Berdasarkan sektornya, ULN swasta terbesar bersumber dari sektor jasa keuangan dan asuransi; sektor pengadaan listrik, gas, uap/air panas, dan udara dingin; sektor industri pengolahan; serta sektor pertambangan dan penggalian, dengan pangsa mencapai 76,6 persen dari total ULN swasta.

Banner

ULN tersebut tetap didominasi oleh ULN jangka panjang dengan pangsa mencapai 76,0 persen terhadap total ULN swasta. Struktur ULN Indonesia tetap sehat, didukung oleh penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya, ujar Erwin.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan