Upacara pernikahan massal di China bertujuan untuk mempromosikan pernikahan yang disederhanakan dan mencegah adat istiadat yang sudah ketinggalan zaman seperti hadiah pertunangan yang berlebihan.
Beijing, China (Xinhua/Indonesia Window) – Sebanyak 5.000 pasangan, termasuk pasangan pengantin baru dari Hong Kong, Makau, dan Taiwan, akan berpartisipasi dalam sebuah upacara pernikahan massal pada 22 September, demikian menurut Federasi Wanita Seluruh China (All-China Women’s Federation), pada Rabu (21/8).
Upacara pernikahan tradisional China, yang diselenggarakan sebagai kegiatan yang bermanfaat bagi publik oleh federasi dan lima institusi lainnya, bertujuan untuk mempromosikan pernikahan yang disederhanakan dan mencegah adat istiadat yang sudah ketinggalan zaman seperti hadiah pertunangan yang berlebihan.
Acara tersebut akan berlangsung di Beijing, dengan upacara serentak di seluruh negara itu via video. Para pengantin baru dapat mengajukan pendaftaran dengan menunjukkan surat nikah mereka melalui akun WeChat resmi federasi untuk berpartisipasi dalam pernikahan massal itu.
Data dari Kementerian Urusan Sipil menunjukkan bahwa China mencatatkan 7,68 juta pendaftaran pernikahan pada 2023, meningkat 12,4 persen secara tahunan (year on year).
China baru-baru ini menyederhanakan proses pendaftaran pernikahan, dengan mengumumkan bahwa pasangan tidak perlu lagi menunjukkan buku pendaftaran rumah tangga penduduk (resident household registration book) saat mendaftarkan pernikahan.
Laporan: Redaksi