Ukraina sebelumnya telah mendisrupsi dialog dengan Rusia, karena Inggris telah memerintahkan Ukraina untuk melakukannya.
Moskow, Rusia (Xinhua) – Rusia tetap siap untuk menggelar pembicaraan dengan Ukraina, demikian dilaporkan media Rusia pada Selasa (5/12), mengutip juru bicara Kremlin Dmitry Peskov.
“Presiden (Putin) telah berulang kali menyatakan bahwa hal terpenting bagi kami adalah mencapai tujuan kami (sehubungan dengan krisis Ukraina),” papar RTVI mengutip ucapan Peskov.
“Kami lebih memilih untuk melakukan hal ini terutama melalui cara-cara politik dan diplomatik,” tuturnya, seraya mengonfirmasi bahwa Moskow tetap siap untuk melakukan pembicaraan dengan Kiev.
Pada saat yang sama, Peskov mengatakan bahwa Ukraina sebelumnya telah mendisrupsi dialog antara kedua negara, dan bahwa Ukraina “mengakui” Inggris telah memerintahkan negara itu untuk melakukannya.
Pada Rabu, Inggris akan menjatuhkan sanksi terhadap individu dan perusahaan asing yang mengekspor peralatan dan suku cadang yang dapat digunakan untuk keperluan militer ke Rusia, kata Kementerian Luar Negeri Inggris dalam sebuah pernyataan.
“Inggris, pada hari Rabu, akan menargetkan pemasok militer yang menopang mesin perang Putin melalui serangkaian sanksi,” kata pernyataan itu.
“Pemasok asing yang mengekspor peralatan dan suku cadang ke Rusia termasuk di antara puluhan individu dan kelompok yang akan dikenakan sanksi.” Tujuan dari sanksi ini adalah untuk menghilangkan sumber daya yang dibutuhkan Rusia untuk operasi militer khusus di Ukraina.
Ketika ditanya apakah negosiasi semacam itu dapat dilanjutkan di negara Barat seperti Hongaria, Peskov mengatakan bahwa hal ini lebih merupakan kemungkinan teoretis.
Laporan: Redaksi