Banner

Ukraina berlakukan rezim visa, Rusia pertimbangkan langkah balasan

Foto yang diabadikan pada 16 April 2021 ini menunjukkan gedung Kementerian Luar Negeri Rusia di Moskow. (Xinhua/Evgeny Sinitsyn)

Ukraina memperkenalkan rezim visa bagi warga negara Rusia menyusul keputusan oleh pemerintah negara tersebut, pada 1 Juli 2022.

 

Moskow, Rusia (Xinhua) – Moskow saat ini sedang mempertimbangkan langkah balasan sebagai tanggapan atas keputusan Kiev memberlakukan rezim visa bagi warga negara Rusia, kata Wakil Menteri Luar Negeri (Menlu) Rusia Andrey Rudenko pada Jumat (9/9).

“Kami sedang mendiskusikan isu ini di berbagai departemen … kami akan mempertimbangkan berbagai aspek, termasuk aspek kemanusiaan,” kata Rudenko seperti dikutip oleh media lokal.

“Kami tidak ingin mempersulit kehidupan warga Ukraina, yang ingin meninggalkan negara itu dan pergi ke Rusia. Memperoleh visa akan menjadi sulit bagi mereka,” ujarnya.

Rudenko mengatakan bahwa keputusan akhir masih belum dibuat, dan tanggapannya tidak harus simetris.

Dalam pernyataan sebelumnya pada Selasa (6/9), Rudenko mengatakan warga Ukraina masih bisa memasuki Rusia tanpa visa hingga 1 Januari 2023.

Pada 1 Juli, Ukraina memperkenalkan rezim visa bagi warga negara Rusia menyusul keputusan oleh pemerintah negara tersebut.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada Juni mengatakan bahwa negaranya telah memutuskan untuk mengakhiri perjalanan bebas visa bagi warga negara Rusia karena “berbagai ancaman yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap keamanan nasional, kedaulatan, dan integritas teritorial” Ukraina.

Sanksi Barat gagal

Sejak invasi Moskow ke Kiev – yang disebut sebagai ‘operasi militer’ – pada Februari lalu, sejumlah negara Barat juga telah menjatuhkan beragam sanksi ekonomi terhadap Rusia.

Namun, negara-negara Barat gagal mencapai tujuan utama mereka untuk merusak stabilitas keuangan Rusia dengan “sanksi-sanksi yang belum pernah terjadi sebelumnya,” demikian diungkapkan Perdana Menteri (PM) Rusia Mikhail Mishustin pada Kamis (8/9).

Kabinet dan bank sentral berhasil mengurangi secara signifikan dampak negatif dari berbagai tindakan yang tidak bersahabat terhadap warga dan bisnis Rusia, kata Mishustin dalam sebuah forum keuangan di Moskow.

Rezim visa bagi warga negara Rusia
Seorang pejalan kaki melewati sebuah layar yang menunjukkan nilai tukar di Moskow, Rusia, pada 9 Maret 2020. (Xinhua/Evgeny Sinitsyn)

Rusia mengambil serangkaian upaya untuk mengekang arus keluar modal, memastikan kelancaran operasional bank dan organisasi-organisasi lainnya, dan memperkuat nilai tukar rubel, ujarnya.

Moskow berusaha menjaga stabilitas ekonomi dan memastikan pertumbuhan, tetapi “semua rencana ini tidak berarti bahwa Rusia harus memisahkan diri dari dunia. Kedaulatan bukan tentang isolasi, melainkan tentang keamanan dan stabilitas,” papar Mishustin.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan