Bekasi, Jawa Barat (Indonesia Window) – Uni Emirat Arab menerapkan rencana tanggap darurat dalam menghadapi badai topan Shaheen yang mencapai wilayahnya pada hari Ahad (3/10).

Patroli polisi di sekitar pantai dan lembah telah ditingkatkan, menurut laporan Saudi Gazette.

Sekolah dan universitas di beberapa daerah di UEA dilaksanakan online. Lokasi konstruksi di Al Ain diamankan dan pekerjaan dihentikan sepenuhnya.

Mata badai berada sekitar 60 kilometer dari ibu kota Oman, Muscat, dan membawa angin kencang dengan kecepatan 120 km/jam. Topan itu diperkirakan akan melemah sebelum menghantam pantai timur UEA, kata Pusat Meteorologi Nasional (NCM).

NCM mengeluarkan kode peringatan merah di lepas pantai timur, peringatan gelombang setinggi 10 kaki di lepas pantai dan kecepatan angin 50 km/jam.

Peringatan, yang dikeluarkan pada pukul 17.25 pada hari Ahad, akan tetap berlaku hingga Senin malam. Peringatan merah kode NCM berarti bahwa penduduk di daerah tertentu harus “sangat waspada” karena “peristiwa cuaca berbahaya dengan perkiraan tingkat keparahan luar biasa”.

Topan tersebut akan menyebabkan hujan lebat dan angin kencang di wilayah Al Ain dan pantai timur. Intensitas hujan akan berbeda dan diperkirakan akan menyebabkan banjir bandang di lembah-lembah dan aliran air di daerah dataran rendah.

Masyarakat umum telah diingatkan untuk mematuhi semua instruksi keselamatan yang dikeluarkan oleh polisi dan otoritas lainnya.

Daerah terdampak topan termasuk Al Ain, Hatta di Dubai, Khor Fakkan, Kalba dan Dibba Al Hisn di Sharjah, Masfoot dan Manama di Ajman, dan wilayah selatan di Ras Al Khaimah.

Jarang sekali topan melewati Laut Arab, tetapi seiring memburuknya perubahan iklim, suhu laut meningkat, membuat bencana alam seperti ini lebih sering terjadi.

Laporan: Raihana Radhwa

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan