Banner

Kremlin sebut pasokan gas ke Eropa “sulit” seiring hampir berakhirnya kesepakatan transit gas Ukraina

Foto dokumentasi yang diabadikan pada 19 Desember 2019 ini menunjukkan juru bicara Kremlin Dmitry Peskov dalam sebuah konferensi pers di Moskow, Rusia. (Xinhua/Evgeny Sinitsyn)

Transit gas Rusia ke negara-negara Eropa saat ini “sangat sulit” karena Ukraina tidak akan memperpanjang kesepakatan transportasi gas lima tahun dengan Rusia, yang akan berakhir pada akhir 2024.

 

Moskow, Rusia (Xinhua/Indonesia Window) – Transit gas Rusia ke negara-negara Eropa saat ini “sangat sulit” dan membutuhkan perhatian, seperti diungkapkan juru bicara (jubir) Kremlin Dmitry Peskov pada Senin (23/12).

Peskov membuat pernyataan tersebut setelah pertemuan antara Perdana Menteri Slovakia Robert Fico dan Presiden Rusia Vladimir Putin di Moskow pada Minggu (22/12) di mana kedua belah pihak mendiskusikan transit gas Rusia karena Ukraina menolak untuk memperbarui kesepakatan transit gas dengan Rusia.

“Anda telah mendengar pernyataan dari pihak Ukraina, dan Anda tahu tentang posisi negara-negara Eropa yang terus membeli gas Rusia dan menganggapnya diperlukan bagi pengoperasian normal ekonomi mereka,” kata Peskov, seraya menyatakan bahwa ini adalah situasi yang sangat rumit dan membutuhkan perhatian.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada Kamis (19/12) mengatakan dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Uni Eropa bahwa dirinya tidak akan memperpanjang kesepakatan transportasi gas lima tahun antara Ukraina dengan Rusia, yang akan berakhir pada akhir 2024.

Banner

Langkah tersebut telah menimbulkan kekhawatiran bagi Slovakia, yang memiliki kontrak jangka panjang dengan raksasa energi Rusia, Gazprom. Meskipun Putin mengonfirmasi kesiapan Rusia untuk terus memasok gas ke Barat dan ke Slovakia, Fico mengatakan hal itu “mustahil dilakukan” setelah perjanjian transit gas berakhir pada akhir tahun ini.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan