Topan super Man-yi bergerak mendekati daerah-daerah yang terdampak parah oleh lima topan yang terjadi dalam waktu hampir bersamaan sejak akhir Oktober lalu. Lebih dari 160 orang tewas akibat banjir dan tanah longsor yang dipicu oleh cuaca buruk, dan hampir 30 orang masih dinyatakan hilang.
Manila, Filipina (Xinhua/Indonesia Window) – Ratusan ribu warga di desa-desa pesisir dan daerah rawan banjir di Filipina dievakuasi ke tempat yang aman di saat negara kepulauan itu bersiap menghadapi topan super Man-yi.
Topan Man-yi, yang berputar dengan kecepatan angin maksimum 195 kilometer per jam dan embusan hingga 240 kilometer per jam, terpantau mendarat di Catanduanes di daerah Bicol, Luzon, Filipina, pada Sabtu (16/11) malam.
Dalam buletin pukul 20.00 waktu setempat, biro cuaca negara itu mengatakan bahwa Man-yi “terus mengancam dengan situasi yang berpotensi destruktif dan mengancam nyawa di daerah timur laut Bicol.” Topan ini akan berembus ke Laut China Selatan pada Ahad (17/11) malam atau Senin (18/11) pagi.
“Ada risiko tinggi gelombang badai yang mengancam nyawa dengan ketinggian maksimum melebihi 3 meter dalam 48 jam di daerah dataran rendah atau pesisir pantai yang terekspos” di Metro Manila, Luzon tengah, dan daerah-daerah lain, demikian bunyi peringatan biro tersebut.
Topan Man-yi bergerak mendekati daerah-daerah yang terdampak parah oleh lima topan yang terjadi dalam waktu hampir bersamaan sejak akhir Oktober lalu. Lebih dari 160 orang tewas akibat banjir dan tanah longsor yang dipicu oleh cuaca buruk, dan hampir 30 orang masih dinyatakan hilang, menurut data pemerintah.
Hujan deras telah membuat jutaan orang terpaksa mengungsi dan lahan pertanian serta infrastruktur rusak. Banyak provinsi mengumumkan keadaan bencana akibat kerusakan yang meluas.
Man-yi, yang secara lokal disebut Pepito, merupakan topan tropis ke-16 yang menghantam Filipina sejak Januari.
Rata-rata 20 topan menghantam Filipina setiap tahunnya, membawa hujan lebat, angin kencang, dan tanah longsor yang mematikan.
Laporan: Redaksi