Tingkat inflasi rata-rata tahunan Jerman pada 2023 turun menjadi 5,9 persen dari 6,9 persen pada tahun sebelumnya, rekor tertinggi sejak reunifikasi Jerman pada 1990.
Berlin, Jerman (Xinhua) – Tingkat inflasi rata-rata tahunan Jerman pada 2023 turun menjadi 5,9 persen dari 6,9 persen pada tahun sebelumnya, rekor tertinggi sejak reunifikasi Jerman pada 1990, demikian disampaikan Kantor Statistik Federal Jerman (Destatis) pada Selasa (15/1).
Inflasi di perekonomian terbesar di Eropa itu “masih berada di level yang tinggi,” kata Presiden Destatis Ruth Brand dalam sebuah pernyataan. “Harga makanan mencatatkan kenaikan yang sangat tajam.”
Meski langkah-langkah pemerintah sebagian dapat meredam kenaikan harga energi, harga energi masih naik 5,3 persen secara tahunan (year on year) pada 2023, menurut Destatis.
Pada awal 2024, tingkat inflasi “kemungkinan akan dipengaruhi oleh kebijakan pajak dan fiskal,” seperti disampaikan Kementerian Urusan Ekonomi dan Aksi Iklim Jerman (BMWK) dalam laporan ekonomi bulanannya pada Senin (15/1).
Meskipun ada faktor-faktor yang mengurangi inflasi seperti penurunan harga produsen dan impor, kebijakan moneter yang ketat dari Bank Sentral Eropa (European Central Bank/ECB) serta penetapan upah akan “terus mendominasi selama sisa tahun ini,” imbuh BMWK.
Laporan: Redaksi