Jakarta (Indonesia Window) – PT Freeport Indonesia bekerja sama dengan Telkom Group akan menghadirkan teknologi 5G Mining, dan menjadi yang pertama di Asia Tenggara, kata Menteri BUMN Erick Thohir.
Teknologi yang diharapkan dapat diterapkan dalam enam bulan mendatang itu sejalan dengan Revolusi Industri 4.0, imbuh Menteri BUMN pada peletakan batu pertama pembangunan fasilitas pemurnian dan pengolahan logam (smelter) milik Freeport Indonesia di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Gresik Jawa Timur, Selasa (12/10).
“Fungsi 5G adalah menjaga keamanan operasional karena yang dilakukan termasuk dalam kategori tambang dalam sehingga penting sekali perlindungan bagi tenaga kerja,” jelas Erick, seraya menambahkan bahwa 5G Mining juga akan meningkatkan konektivitas terintegrasi dengan penerapan hyper connect network.
“Rencananya di sana ada autonomous car atau autonomous truck. Persiapan ini kita maksimalkan antara Freeport dan Telkom,” ujarnya.
Pembangunan smelter Freeport Indonesia di KEK Gresik menelan investasi hingga 42 triliun rupiah.
Erick menerangkan, fasilitas pemurnian tembaga itu bertujuan menghasilkan katoda tembaga, serta memurnikan logam berharga yang menghasilkan emas, perak, dan lainnya.
Sebanyak 35 ton emas per tahun diharapkan dihasilkan dari smelter tersebut, yang nilai transaksinya setidaknya 30 triliun rupiah, katanya.
Sekitar 40.000 tenaga kerja terlibat dalam pembangunan smelter Freeport Indonesia di KEK Gresik.
Laporan: Redaksi