Jakarta (Indonesia Window) – Dalam beberapa tahun terakhir sepeda listrik (e-bike) telah menarik perhatian konsumen di Eropa dan Amerika Serikat.
Peluang tersebut telah dimanfaatkan oleh Taiwan yang berhasil mencapai angka yang besar di pasar sepeda listrik karena fondasi industri sepeda yang mapan.
Pernyataan dari Kantor Ekonomi dan Perdagangan Taipei (TETO) menyebutkan, sepeda listrik Taiwan menyumbang lebih dari 64 persen pasar Uni Eropa (UE) pada 2019, menempati urutan pertama di dunia untuk pasar UE.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita baru-baru ini menyatakan harapannya agar Indonesia dapat mengembangkan dan memproduksi sepeda dan komponennya seiring dengan meningkatnya permintaan di dalam negeri.
Kementerian Perindustrian bahkan mendorong pengembangan industri sepeda listrik dalam negeri karena Indonesia memiliki sumber daya mineral seperti nikel untuk produksi baterai sepeda listrik.
Dengan Taiwan yang telah menguasai pasar dunia untuk sepeda listrik, Indonesia bisa bekerja sama untuk mengembangkan bisnis ini agar semakin kuat dan masif.
Taiwan telah memiliki rantai industri yang lengkap dalam pembuatan sepeda dan sepeda listrik, baik dalam bentuk sepeda utuh maupun dalam berbagai macam komponen.
Sepeda gunung dengan rangka paduan titanium atau rangka karbon, sepeda balap dengan berat hanya enam kilogram, sepeda lipat yang ringan dan portabel, dan sepeda listrik yang hemat tenaga dan mudah dikendarai, serta beragam komponen sepeda kelas atas telah dihasilkan oleh perusahaan Taiwan.
Sepeda listrik dapat berperan besar dalam mengurangi kemacetan kota. Seiring dengan semakin padatnya kota, sepeda listrik menawarkan solusi transportasi yang gesit, fleksibel, dan cepat. Dengan berkembangnya infrastruktur seperti jalur sepeda dan rambu-rambu, semakin banyak orang yang tertarik dengan moda transportasi ini.
Laporan: Redaksi