Banner

Haji1443 – Suhu maksimum di Tanah Suci antara 42-44 derajat Celsius

Jamaah haji menunaikan thawaf (mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh putaran) pada musim haji 1441 Hijriah/2020. (Kementerian Haji dan Umroh Arab Saudi/Kementerian Media Arab Saudi)

Kemungkinan awan hujan akan terbentuk di ketinggian wilayah Makkah selatan selama periode 9-13 Dzulhijjah, disertai tiupan angin bersama debu aktif.

 

Jakarta (Indonesia Window) – Pusat Meteorologi Nasional Arab Saudi (NCM) telah melaporkan bahwa suhu maksimum di Tanah Suci selama musim haji 2022 diperkirakan mencapai antara 42-44 derajat Celsius saat siang hari.

Selain itu, NCM juga melaporkan adanya aktivitas angin permukaan pada siang hari dengan kecepatan hingga 35 kilometer per jam, mengangkat debu terutama di area terbuka dan jalan raya.

“Arah angin secara umum akan bertiup dari barat laut ke barat,” sebut NCM.

Banner

Sementara itu, kemungkinan awan hujan akan terbentuk di ketinggian wilayah Makkah selatan selama periode 9-13 Dzulhijjah, disertai tiupan angin bersama debu aktif, kata NCM.

Haji 1443 Hijriah/2022 merupakan pelaksanaan ibadah kedua terakhir selama musim panas.

suhu arab saudi
Jamaah haji Indonesia saat miqat (tempat atau waktu memulai ibadah haji) di Tan’im (sekitar enam kilometer dari Makkah Al-Mukarramah) pada musim haji 1443 Hijriah/2022. (Kementerian Agama RI)

Perkiraan suhu pada tajuk utama Buletin Al-Masyair yang diterbitkan oleh Kementerian Haji dan Umroh Arab Saudi pada tahun 1429 Hijriah/2008 dengan judul Klasifikasi Tahun Haji dari 1201 Hijriah sampai 1500 Hijriah.

Musim haji tahun 1443 Hijriah akan menutup tujuh tahun siklus musim panas di Tanah Suci, yang dimulai pada 1437 Hijriah dan akan berakhir pada musim haji 1444 Hijriah. Artinya, tahun ini adalah tahun kedua terakhir (sebelum 1444 Hijriah) ibadah haji di musim panas. Ibadah haji terakhir di musim panas akan ditunaikan oleh para jamaah tahun depan.

Setelah dua musim haji tersebut (1443 dan 1444 Hijriah), maka ibadah haji yang akan datang masuk dalam periode musim semi, yang berlangsung selama sembilan tahun, mulai dari 1445 Hijriah hingga 1453 Hijriah.

Ibadah haji selama musim semi memiliki rentang tahun terpanjang dibandingkan dengan musim lainnya.

Banner

Setelah akhir tahun 1453 H, musim haji akan dimulai pada periode musim dingin selama delapan tahun, dimulai dari tahun 1454 Hijriah hingga berakhir pada tahun 1461 Hijriah.

Menurut periode empat musim, tahun-tahun haji akan jatuh pada musim gugur, membentang dari 1462 hingga 1469 Hijriah.

Setelah berakhirnya haji pada tahun 1469 Hijriah, siklus keempat musim tersebut akan mengakhiri masa 33 tahun Hijriah, lalu memulai lagi dengan satu kali tahun haji sebelum memasuki siklus musim panas.

Sumber: Saudi Gazette Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan