Banner

Pakar sebut subvarian baru COVID-19 tidak berpotensi picu puncak infeksi di China

Para penumpang menaiki pesawat tujuan Kitakyushu, Jepang, di Bandar Udara Internasional Dalian di Dalian, Provinsi Liaoning, China timur laut, pada 8 Januari 2024. Rute udara langsung yang menghubungkan Dalian, sebuah kota di China timur laut, dan Kitakyushu di Jepang dibuka kembali pada Senin (8/1), setelah terhenti selama hampir empat tahun karena pandemik COVID-19. (Xinhua/Bandar Udara Internasional Dalian)

Subvarian COVID-19 KP.2, yang kasusnya kian banyak ditemui dalam skala global, tidak berpotensi menyebabkan puncak infeksi baru di China dalam waktu dekat.

 

Beijing, China (Xinhua) – Subvarian COVID-19 KP.2, yang kasusnya kian banyak ditemui dalam skala global, tidak berpotensi menyebabkan puncak infeksi baru di China dalam waktu dekat, demikian disampaikan Administrasi Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Nasional China pada Selasa (14/5).

Tercatat hingga Ahad (12/5), kasus bersekuens KP.2 menyumbang 0,05 persen hingga 0,30 persen dari semua kasus bersekuens lokal yang dilaporkan setiap pekan di China, yang berada pada tingkat “sangat rendah”, ungkap para pakar dari badan administrasi tersebut.

Proporsi KP.2, turunan dari varian JN.1 yang saat ini umum ditemukan, telah meningkat dengan cepat di antara galur-galur COVID-19 yang lazim ditemukan secara global yang dilaporkan sejak Februari tahun ini.

Namun demikian, para pakar mencatat bahwa KP.2 tidak menunjukkan perubahan signifikan dalam hal patogenisitas dan kemampuan lolos dari kekebalan tubuh.

Banner

Mereka menganjurkan masyarakat untuk menjaga kebersihan diri, memakai masker bila perlu, dan mengikuti pola makan yang sehat.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan