Starlink menghadirkan layanan internet pita lebar (broadband) berkecepatan tinggi di lokasi-lokasi yang akses internetnya tidak stabil, mahal, atau sama sekali tidak tersedia.
Los Angeles, AS (Xinhua) – SpaceX, perusahaan antariksa swasta Amerika Serikat (AS), pada Jumat (5/4) kembali meluncurkan 23 satelit Starlink ke luar angkasa.
Satelit-satelit tersebut diluncurkan menggunakan roket Falcon 9 dari Pangkalan Angkatan Antariksa Tanjung Canaveral di Florida, menurut pernyataan SpaceX.
Tahap pertama dari roket Falcon 9 telah mendarat di kapal nirawak “A Shortfall of Gravitas”, yang ditempatkan di Samudra Atlantik, menurut perusahaan tersebut.
Falcon 9 adalah roket dua tingkat yang dapat digunakan kembali yang dirancang dan diproduksi oleh SpaceX untuk transportasi manusia dan muatan yang andal dan aman ke orbit Bumi dan sekitarnya. Penggunaan kembali memungkinkan SpaceX menerbangkan kembali bagian roket yang paling mahal, sehingga dapat menurunkan biaya akses peluncuran ke luar angkasa.
Tak lama setelah peluncuran, SpaceX mengonfirmasi bahwa ke-23 satelit tersebut telah berada di posisinya.
Starlink akan menghadirkan layanan internet pita lebar (broadband) berkecepatan tinggi di lokasi-lokasi yang akses internetnya tidak stabil, mahal, atau sama sekali tidak tersedia, papar SpaceX.
Laporan: Redaksi