Spesies baru kumbang yang ditemukan di Maluku utara adalah Epholcis acutus, Epholcis arcuatus, Epholcis cakalele, dan Epholcis obiensis.
Jakarta (Indonesia Window) – Peneliti dari Pusat Penelitian Biologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Raden Pramesa Narakusumo, bersama Michael Balke dari Zoologische Staatssammlung München, Jerman, menemukan empat spesies baru kumbang Chafer (Coleoptera: Scarabaeidae) dari genus Epholcis di Maluku Utara.
Laporan dari LIPI yang dikutip di Jakarta, Kamis, menyebutkan bahwa keempat spesies baru tersebut adalah Epholcis acutus, Epholcis arcuatus, Epholcis cakalele, dan Epholcis obiensis.
Sedangkan satu lectotype yaitu Maechidius moluccanus Moser, dipertelakan kembali dan dipindahkan (synonymy) ke marga Epholcis sebagai Epholcis moluccanus (Moser).
Hingga saat ini sepuluh spesies Epholcis telah ditemukan. Enam diantaranya teridentifikasi pada 1957 oleh Britton di New Queensland dan New South Wales, Australia.
Sementara itu, empat spesies baru yang ditemukan di Kepulauan Maluku berasal dari Halmahera, Obi, dan Kepulauan Ternate.
Pramesa menjelaskan, kumbang Epholcis merupakan serangga malam (nocturnal) yang memakan daun pohon Eucalyptus di Australia dan juga bunga cengkeh (Syzigium sp.).
“Sedangkan di Maluku, kumbang-kumbang tersebut memakan tumbuhan dari familia Myrtaceae,” jelasnya.
Penemuan empat spesies baru kumbang tersebut dipublikasikan dalam Jurnal Treubia Vol. 46 yang terbit pada Desember 2019.
Laporan: Redaksi