Jakarta (Indonesia Window) – Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) di Tangerang, Provinsi Banten, masuk 10 besar bandara tersibuk dunia pada Januari 2022 versi Official Airline Guide (OAG), penyedia informasi penerbangan global yang berbasis di Inggris.
VP of Corporate Communications Angkasa Pura II, Hufron Kurniadi, mengatakan Bandara Soetta berupaya secara konsisten menjalankan protokol kesehatan secara ketat guna menjaga kepercayaan terhadap sektor angkutan udara nasional.
“Kami berterima kasih atas kolaborasi yang sangat baik antara AP II dan seluruh stakeholders dalam menjalankan regulasi dan protokol kesehatan. Penerapan protokol kesehatan sesuai global best practice ini juga mendukung Bandara Soekarno-Hatta masuk dalam daftar bandara tersibuk di dunia,” katanya dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.
Hufron mengatakan berdasarkan daftar bandara tersibuk di dunia yang rilis OAG, dari sisi kapasitas kursi penerbangan pada Januari 2022, Bandara Soetta berada di peringkat ke-10 dengan kapasitas mencapai 2,82 juta kursi penerbangan (domestik dan internasional).
OAG menyebutkan pada Januari 2022, peringkat Bandara Soekarno-Hatta lebih baik dibandingkan pada masa sebelum pandemik atau Januari 2019 yang berada di peringkat ke-15.
OAG menyatakan pasar domestik yang besar membuat Bandara Soetta berada di dalam daftar 10 bandara tersibuk dunia pada Januari 2022.
Rute penerbangan Jakarta-Denpasar dan Jakarta-Makassar juga masuk di dalam daftar 10 rute domestik tersibuk di dunia pada Januari 2022 berdasarkan kapasitas kursi penerbangan.
Bandara lain yang memiliki pasar domestik besar di dalam daftar ini adalah bandara di Dallas dan Denver (Amerika Serikat), serta bandara di Delhi (India).
Sementara itu, Bandara Hartsfield-Jackson di Atlanta, AS, berada di peringkat pertama dengan total kapasitas 4,39 juta kursi penerbangan.
Sementara itu, Executive General Manager Kantor Cabang Utama Bandara Soekarno-Hatta (KCU BSH) Agus Haryadi mengatakan saat ini penumpang di Bandara Soekarno-Hatta didominasi mereka yang mengambil rute domestik yakni mencapai 95 persen.
“Penerbangan internasional memang masih dibatasi. Hal ini menandakan bahwa Bandara Soekarno-Hatta sebagai bandara jangkar untuk penerbangan domestik dapat tetap menjaga konektivitas udara di Indonesia di tengah pandemik,” katanya.
Protokol kesehatan di Bandara Soekarno-Hatta juga mendapat berbagai pengakuan global.
Airport Council International (ACI) memberikan sertifikat Airport Health Accreditation selama dua tahun berturut-turut, dengan sertifikat pertama diberikan pada November 2020 dan sertifikat kedua diberikan pada November 2021.
Sementara itu, Safe Travel Barometer (keamanan perjalanan) pada November 2021 memberikan Safe Travel Score 4.3 atau yang tertinggi di ASEAN (sama dengan yang diraih Bandara Changi, Singapura), dan ketujuh di Asia-Pasifik sejalan penilaian pada aspek travel experience (pengalaman), travel convenience (kenyamanan), dan COVID-19 safety protocols (keselamatan).
Selain itu, protokol kesehatan di Bandara Soekarno-Hatta juga diperkuat dengan biosecurity management dan biosafety management.
Laporan: Redaksi