Banner

Hamas bahas upaya bersama dengan Fatah terkait masalah Gaza

Orang-orang melaksanakan salat gaib bagi pemimpin Hamas Yahya Sinwar di sebuah masjid yang hancur di Kota Khan Younis, Jalur Gaza selatan, pada 18 Oktober 2024. Hamas pada Jumat (18/10) mengonfirmasi kematian pemimpinnya, Yahya Sinwar, tanpa memberikan rincian tentang bagaimana Sinwar meninggal atau siapa yang akan menjadi penggantinya. (Xinhua/Rizek Abdeljawad)

Seorang pemimpin senior Hamas pada Senin (4/11) mengumumkan bahwa gerakan tersebut telah menggelar diskusi dengan Fatah mengenai pembentukan sebuah komite untuk menangani masalah-masalah yang terkait dengan Gaza.

 

Gaza, Palestina (Xinhua/Indonesia Window) – Seorang pemimpin senior Hamas pada Senin (4/11) mengumumkan bahwa gerakan tersebut telah menggelar diskusi dengan Fatah mengenai pembentukan sebuah komite untuk menangani masalah-masalah yang terkait dengan Gaza.

“Setelah pertemuan antara pimpinan gerakan kami dan berbagai faksi Palestina, kami menggelar pertemuan dengan saudara-saudara kami di Fatah, yang diundang dengan penuh keramahan oleh Mesir,” ujar Osama Hamdan, seorang pemimpin Hamas, dalam sebuah pidato yang disiarkan di televisi.

Dia menambahkan bahwa kedua pemimpin gerakan tersebut membahas sejumlah isu utama, dengan fokus pada perang di Gaza dan perlunya aksi nasional yang bersatu berdasarkan konsensus Palestina, menolak pengaturan yang dipaksakan.

Dia menekankan bahwa pengelolaan urusan Palestina, baik di Gaza, Tepi Barat, maupun diaspora, merupakan hal yang harus ditentukan melalui kesepakatan nasional.

Banner

Dia menambahkan bahwa pertemuan dengan Fatah membahas ide-ide seperti membentuk komite untuk menangani kebutuhan dan urusan Gaza hingga kondisinya memungkinkan untuk pemerintahan persatuan nasional.

Dia menggambarkan suasana pertemuan tersebut “positif” dan “terbuka”.

Ini merupakan kali pertama pengumuman resmi dibuat mengenai pertemuan antara Hamas dan Fatah untuk membahas pengaturan pascaperang di Gaza.

Seorang pemimpin senior Hamas
Bangunan-bangunan yang hancur akibat serangan Israel terlihat di Kota Khan Younis, Jalur Gaza selatan, pada 13 Oktober 2024. (Xinhua/Rizek Abdeljawad)

Pada Sabtu (2/11), media Mesir melaporkan bahwa perwakilan dari Fatah dan Hamas menggelar pembicaraan di Kairo, mengutip seorang pejabat keamanan Mesir.

Selain itu, Hamdan menegaskan kembali keterbukaan gerakannya terhadap segala bentuk proposal yang memastikan diakhirinya “agresi”, penarikan pasukan Israel dari Gaza, kembalinya para pengungsi, bantuan untuk penduduk, pencabutan blokade, rekonstruksi, dan kesepakatan pertukaran tahanan yang tulus.

Mengenai pemilihan presiden Amerika Serikat (AS), Hamdan mengatakan, “Apa pun hasilnya, itu bukan urusan gerakan ini,” seraya menambahkan bahwa pemerintahan AS sebelumnya dan saat ini menjadi “mitra dan pendukung Israel dalam perangnya melawan rakyat Palestina dan perjuangan nasional mereka.”

Banner

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan