Banner

Seniman Taiwan ubah sampah laut jadi karya seni

Hoodwink, karya kreatif Zhang Xu-Zhan dan pink.ink. (TETO)

Jakarta (Indonesia Window) – Sampah laut telah lama jadi masalah, terutama bagi mereka yang tinggal dan mengandalkan sumber daya laut dalam hidup sehari-hari, tak terkecuali hewan dan tumbuhan.

Namun, di tangan para seniman Taiwan, sampah laut diubah menjadi berbagai karya seni unik nan menarik, serta penuh pesan yang menyentuh.

My Heart is an Island

Rahic Talif dan VOLUME ESCAPE berkolaborasi dalam proyek ‘The Message’.

Selama beberapa tahun, Rahic Talif memulai action project dengan mengumpulkan sampah laut sebagai aktifitas sehari-hari.

Banner

Rangkaian karya yang diciptakan oleh Rahic Talif terbuat dari benda-benda yang dia kumpulkan dari pantai, menggabungkan antara patung, instalasi dan karya media campuran.

Dia juga mengembangkan action project dengan menggunakan sandal yang diibaratkan pulau sebagai medium utamanya. Karya ini selain erat kaitannya dengan laut dan pulau, juga menanggapi isu lingkungan dan ekologis.

Sementara karya seni VOLUME ESCAPE menggunakan mitos dewi laut Indonesia Nyi Roro Kidul yang serupa dengan mitos dewi laut suku Amis Taiwan, menjadi metafora untuk ribuan buruh pabrik perempuan. Narasi kehidupan setiap buruh perempuan ditampakkan, seperti bisikan pulau yang tidak terdengar, yang membutuhkan lebih banyak curahan hati dan didengarkan.

Seniman Taiwan ubah sampah laut jadi karya seni
‘The Message’, karya Rahic Talif dan VOLUME ESCAPE. (TETO)

I look at you on another island from this island

YAO Jui-Chung berkolaborasi dengan PRFRMNC.RAR dalam karya ‘Kingdom of keyeup bodas, yang didasarkan pada fiksi ‘Republic of Cynic’ karya Yao Jui-Chung (singkatan dari nama negara ini adalah ROC sama seperti Republic of China , dengan humor sindiran membahas identitas nasional kepulauan Taiwan) dan kerajaan virtual yang lain ‘keyeup bodas kingdom’ oleh PRFRMNC.RAR (bendungan Jatigede, yang direncanakan sejak masa kolonial Belanda, dibangun pada tahun 2008 dan sepenuhnya beroperasi pada tahun 2017 di Jawa Barat.

Karya ini menggabungkan narasi mitologi lokal, serta asal usul sejarah wilayah dan ruang memori.

Banner

“Membangun hubungan diplomatik”, yang merupakan tatapan imajiner yang menyindir secara halus terhadap identitas kolektif, sebuah ilusi dalam kenyataan dan solid dalam keinginan.

Seniman Taiwan ubah sampah laut jadi karya seni
YAO Jui-Chung berkolaborasi dengan PRFRMNC.RAR dalam karya ‘Kingdom of keyeup bodas. (TETO)

Pearls lost by the Gods

Lin Yi-Chi, Blanco Benz Altrelier dan Studio Malya ‘Island Echoes’ menggunakan mercusuar sebagai metafora, dipadukan dengan narasi bajak laut yang mengguncang dan mempesona, mencoba mengeksplorasi harapan, ketakutan, ketidakpastian, hidup dan mati, kekerasan berlapis dan kerapuhan hidup.

Menggunakan beberapa kelompok dialog untuk menyajikan rekaman realitas, pengunjung dapat berdialog dengan perangkat berbentuk seperti mercusuar, berpartisipasi dengan bahasa yang berbeda melalui ‘bermain membaca’ untuk membangun imajinasi berbagai kelompok suara.

Seniman Taiwan ubah sampah laut jadi karya seni
Lin Yi-Chi, Blanco Benz Altrelier dan Studio Malya ‘Island Echoes’ menggunakan mercusuar sebagai metafora, dipadukan dengan narasi bajak laut yang mengguncang dan mempesona, mencoba mengeksplorasi harapan, ketakutan, ketidakpastian, hidup dan mati, kekerasan berlapis dan kerapuhan hidup. (TETO)

Linking

Karya oleh Yuma Taru dan KOMUNITAS KAHE adalah jejak lintasan masyarakat Austronesia, akibat retaknya ingatan kolektif, memerlukan penelitian lebih lanjut untuk merekonstruksinya.

Banner

Karya ini mensimulasikan penggalian kerang di lubang arkeologi dan jalinan tenun Atayal, mencoba menghubungkan suku Atayal di Taiwan dan budaya Austronesia Flores di Indonesia melalui ruang dan waktu.

Proyek ini merupakan interpretasi alternatif dari warisan budaya Pulau Flores Selatan, merupakan titik awal untuk eksplorasi dan bertanya lebih lanjut.

Seniman Taiwan ubah sampah laut jadi karya seni
Linking. Karya oleh Yuma Taru dan KOMUNITAS KAHE adalah jejak lintasan masyarakat Austronesia, akibat retaknya ingatan kolektif, memerlukan penelitian lebih lanjut untuk merekonstruksinya. (TETO)

Forgotten Islands

‘Force Majeure!’ oleh Lightbox Library beserta SOKONG! dan RAWS SYNDICATE (RAWS SNDCT), di mana strategi penyebaran gambar adalah mengumpulkan gambar yang sudah jadi melalui web atau media cetak, mengunjungi kembali lokasi bencana untuk pengambilan gambar lokasi dan menggunakan teknik pascaproduksi untuk mengintervensi dan mengubah subjek utama gambar.

Dengan cara ini, merenungkan mekanisme sirkulasi video kontemporer dan hubungan dialektis antara berbagai peristiwa kebetulan.

Dengan mengintervensi dan mengubah citra, rantai naratif bencana yang dibangun oleh mereka untuk menantang kebiasaan masyarakat dan menyerukan refleksi kembali terhadap bencana.

Banner
Seniman Taiwan ubah sampah laut jadi karya seni
‘Force Majeure!’ oleh Lightbox Library beserta SOKONG! dan RAWS SYNDICATE (RAWS SNDCT), di mana strategi penyebaran gambar adalah mengumpulkan gambar yang sudah jadi melalui web atau media cetak, mengunjungi kembali lokasi bencana untuk pengambilan gambar lokasi dan menggunakan teknik pascaproduksi untuk mengintervensi dan mengubah subjek utama gambar. (TETO)

Legendary Utopias

‘Future Alchemy’, kolaborasi antara HOU I-Ting dan It’s In Your Hands Collective, didasarkan pada narasi perempuan, membahas alkimia artistik ramah lingkungan, dan merefleksikan dampak lingkungan dari eksploitasi berlebihan dan produksi industri, dan juga nilai alternatif benda non-organik  seperti plastik, sampah dapur, sampah, kompos, dan lainnya.

Dalam dunia yang dibangun oleh sistem sosial patriarki saat ini, apa yang disebut kesucian dan kemuliaan justru semacam belenggu bagi perempuan.

Karya ini mengkritik struktur patriarki yang menciptakan penindasan dari perspektif perempuan, dengan perpaduan berbagai narasi ekologis.

Seniman Taiwan ubah sampah laut jadi karya seni
‘Future Alchemy’, kolaborasi antara HOU I-Ting dan It’s In Your Hands Collective, didasarkan pada narasi perempuan, membahas alkimia artistik ramah lingkungan, dan merefleksikan dampak lingkungan dari eksploitasi berlebihan dan produksi industri, dan juga nilai alternatif benda non-organik seperti plastik, sampah dapur, sampah, kompos, dan lainnya. (TETO)

Hoodwink

Karya kreatif oleh Zhang Xu-Zhan dan pink.ink ini berbeda dengan karya-karya tersebut di atas dengan cita-cita utopis.

Banner

Ini adalah karya Zhang Xu-Zhan ‘AT5’ selama tinggal di Yogyakarta, menggunakan sistem klasifikasi Arnai-Thompson, untuk mengklasifikasikan cerita rakyat, mempelajari tema poluler cerita rakyat Indonesia Si Kancil, dan menambahkan kostum yang digunakan dalam parade keagamaan tradisional Taiwan untuk menciptakan gambar setengah rubah dan setengah kancil.

Menafsirkan bersama protagonis ‘AT5’ dalam narasi yang berubah dari cerita yang diatur ulang secara acak.

Ring Project

Karya ini adalah proyek yang digagas oleh kurator Taiwan Sandy Lo bersama dengan Guskul studi kolektif Jakarta, merupakan proyek kuratorial yang didukung oleh National Culture and Arts Foundation, dan juga merupakan salah satu program pertukaran internasional dari ARTWAVE–Taiwan International Art Network.

Sandy Lo adalah kurator, kritikus seni independen, dengan area riset utamanya termasuk studi perkotaan, politik gender, kurasi di pinggiran, pengetahuan terletak, dan sejumlah epistemologi.

Beberapa proyek kuratorial besarnya antara lain ‘Di Hwa Sewage Treatment Plant Art Installation: A New Cosmopolitan World’, salah satu kurator untuk proyek Shanghai Biennale ke-9 ‘Zhongshan Park Project’ 2012, ‘Topography of Mirror Cities’ 2015-2021, ‘2019 Green Island Human Rights Art Festival Visiting No.15 Liumagou: Memory, Place and Narrative’, dan ‘2020 Green Island Human Rights Art Festival If on the Margin, Draw a Coordinate’.

Banner

Sumber: Kantor Ekonomi dan Perdagangan Taipei (TETO)

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan