Sampel tanah Bulan yang dipamerkan di Bangkok, merupakan sebagian dari sampel yang dikumpulkan oleh wahana Chang’e-5, salah satu misi paling rumit dan menantang dalam sejarah kedirgantaraan China.
Bangkok, Thailand (Xinhua/Indonesia Window) – Kesempatan langka untuk melihat tanah dari Bulan secara langsung telah memikat banyak pengunjung ketika sampel Bulan yang dibawa oleh misi Chang’e-5 China dipamerkan di Bangkok.
Di bawah kolaborasi antara Institut Kajian Astronomi Nasional Thailand (National Astronomical Research Institute of Thailand/NARIT) dan Administrasi Luar Angkasa Nasional China (China National Space Administration/CNSA), sampel Bulan tersebut ditampilkan sebagai salah satu sorotan utama dalam ajang ‘Sci Power for Future Thailand Fair’ yang berakhir pada Ahad (28/7).
Dipajang dalam sebuah bola kristal berputar, sampel berbobot 75 miligram yang diberi nama ‘The Moon Shines Bright On Me’ ini mengajak pengunjung melakukan perjalanan mikroskopis ke permukaan Bulan dan mengagumi materi luar angkasa ini dari dekat.
Melihat materi misterius itu untuk pertama kalinya, Tannya Neesanant, seorang siswa sekolah dasar, mengaku sangat gembira. “Warna sampel Bulan yang tidak biasa ini mengundang rasa ingin tahu saya, karena tampak lebih mirip pasir dibandingkan tanah,” kata anak berusia tujuh tahun itu kepada Xinhua.
Sampel tersebut merupakan sebagian dari sampel yang dikumpulkan oleh wahana Chang’e-5, salah satu misi paling rumit dan menantang dalam sejarah kedirgantaraan China.
Bisa merasa “lebih dekat dari sebelumnya” dengan Bulan benar-benar menginspirasi orang-orang dari berbagai latar belakang yang mengunjungi pameran ini, terutama anak-anak, sehingga dapat membangkitkan semangat mereka dalam belajar dan mengejar cita-cita, kata Suppawat Zhou, salah satu staf pameran.
“Sungguh menyenangkan melihat siswa tunanetra dan tunarungu belajar tentang berbagai benda pameran melalui interpretasi guru-guru mereka, yang menstimulasi minat mereka terhadap astronomi, ruang angkasa, dan teknologi,” tambahnya.
Kepala NARIT Saran Poshyachinda menuturkan bahwa pameran ini juga menampilkan teknologi canggih yang dikembangkan Thailand untuk penelitian astronomi, misalnya instrumen yang dirancang untuk mengamati radiasi kosmis dan cuaca luar angkasa dari sudut pandang Bulan, yang akan dibawa serta dalam misi penjelajahan Bulan Chang’e-7 China.
Pada April, China dan Thailand menandatangani dua nota kesepahaman (MoU) untuk kerja sama eksplorasi dan penggunaan luar angkasa secara damai serta kerja sama terkait stasiun penelitian Bulan internasional.
“Kami berharap bisa mendapatkan sampel Bulan dari CNSA untuk diuji di laboratorium kami, sehingga kami dapat mengembangkan instrumen yang sesuai untuk eksplorasi permukaan Bulan di masa depan,” ujar Saran dalam sebuah wawancara dengan Xinhua.
“Kolaborasi dengan China sangat penting untuk mengembangkan kemampuan kami sendiri dan membantu kami menjadi sejajar dengan para pemimpin global,” lanjut Saran.
Laporan: Redaksi