Banner

Rusia dan Belarusia tak diundang ke pemakaman Ratu Elizabeth

Presiden Rusia Vladimir Putin (kanan) dan Presiden Belarusia Alexander Lukashenko bertemu di Moskow pada 23 Mei 2022, membahas situasi terkait keamanan regional, keamanan kedua negara, dan ekonomi. (Xinhua/tangkapan layar)

Rusia dan Belarusia memiliki kedutaan besar di London, meskipun hubungan diplomatik kedua negara ini dengan Kerajaan Inggris telah merenggang hingga titik putus karena invasi Kremlin ke Ukraina, yang diluncurkan dengan dukungan dari Presiden Belarusia Alexander Lukashenko.

 

Jakarta (Indonesia Window) – Rusia dan Belarusia hingga kini belum mendapatkan undangan ke pemakaman kenegaraan Ratu Elizabeth II yang rencananya akan digelar pada 19 September dan diperkirakan akan dihadiri lebih dari 100 raja, ratu, kepala negara, dan tamu VIP lainnya, kata sumber pemerintah.

Tidak akan ada perwakilan dari kedua negara tersebut pada upacara di London, setelah invasi Rusia ke Ukraina. Belarusia dan Rusia kini berada di antara sekelompok kecil negara yang telah dikecualikan.

Myanmar yang diatur dan dikuasai oleh pihak militer dan merupakan bekas jajahan Inggris, serta Korea Utara yang dipandang sebagai kelas paria, juga telah dikesampingkan, kata sumber itu tanpa menyebut nama.

Pemakaman Elizabeth II di Westminster Abbey pekan depan akan menjadi acara diplomatik besar yang menimbulkan tantangan keamanan dan protokol utama bagi penyelenggara di Istana Buckingham dan pemerintah Inggris.

Presiden AS Joe Biden telah mengonfirmasi akan hadir, dan dilaporkan telah diberi izin untuk tiba dengan limusin kepresidenan lapis bajanya, yang dikenal sebagai The Beast.

Sebuah dokumen perencanaan yang bocor pekan ini menyarankan bahwa para pemimpin lain harus naik bus ke Westminster Abbey.

Tetapi penyelenggara sejak itu mengklarifikasi bahwa para pemimpin sekutu terdekat Inggris akan menggunakan transportasi mereka sendiri.

Ini termasuk Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau, serta Kaisar Jepang Naruhito, yang diperkirakan akan melakukan perjalanan luar negeri pertamanya sejak naik takhta pada 2019.

“Ini akan menjadi waktu yang sangat sibuk dan kami yakin bahwa para pemimpin dunia dan lainnya yang terbang akan menyadari ini akan menjadi waktu yang menantang dan situasi yang tidak biasa,” kata seorang juru bicara pemerintah, Selasa (13/9).

Presiden Rusia Vladimir Putin mengirim pesan belasungkawa yang hangat setelah kematian Ratu Elizabeth Kamis pekan lalu, dengan mengatakan bahwa sang ratu “berhak menikmati cinta dan rasa hormat rakyatnya serta otoritas di panggung dunia.”

Tapi dia dengan cepat mengesampingkan menghadiri pemakaman.

Baik Rusia maupun Belarusia memiliki kedutaan besar di London, meskipun hubungan diplomatik kedua negara ini dengan Kerajaan Inggris telah merenggang hingga titik putus karena invasi Kremlin ke Ukraina, yang diluncurkan dengan dukungan dari Presiden Belarusia Alexander Lukashenko.

Para pemimpin kedua negara itu juga dikenai larangan bepergian sebagai bagian dari sanksi Inggris yang diberlakukan sejak invasi.

Sumber: AFP

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan