Robot humanoid bipedal bernama “Honghu”, merupakan robot humanoid pertama yang sepenuhnya dikembangkan secara mandiri di Chengdu, memiliki “otak canggih” yang memungkinkan robot untuk benar-benar memahami, bernalar, dan melaksanakan berbagai tugas.
Chengdu, China (Xinhua/Indonesia Window) – Tujuh robot humanoid pada Jumat (27/12) resmi memulai debutnya di Chengdu, ibu kota Provinsi Sichuan, dan dilaporkan akan digunakan pada ajang World Games 2025, yang akan diselenggarakan oleh kota metropolitan di China barat daya tersebut.
Robot-robot itu, yang diluncurkan dalam konferensi pers untuk memamerkan pencapaian inovasi Sichuan dalam industri robot, akan bekerja dalam berbagai skenario, seperti estafet obor, pameran olahraga, resepsi, dan layanan retail, demikian menurut Liu Sha, seorang pejabat di Biro Ekonomi dan Teknologi Informasi Kota Chengdu.
“Debut robot-robot humanoid ini menandai terobosan signifikan dalam pengembangan Chengdu di bidang mutakhir ini,” kata Liu kepada Xinhua.
Robot-robot tersebut, yang semuanya dikembangkan oleh Chengdu Humanoid Robot Innovation Center Co., Ltd. (CHRIC), mencakup enam robot prototipe dan satu robot yang masih dalam tahap konseptual.
Di antara mereka, robot humanoid bipedal bernama “Honghu”, merupakan robot humanoid pertama yang sepenuhnya dikembangkan secara mandiri di Chengdu, memiliki “otak canggih” yang memungkinkan robot untuk benar-benar memahami, bernalar, dan melaksanakan berbagai tugas, ungkap Presiden CHRIC Zhang Ruirui kepada Xinhua.
“Honghu” dilengkapi dengan model inferensi kecepatan tinggi robot humanoid pertama di China yang berbasis arsitektur difusi dan model multimodal robot. Jadi, robot ini mampu memahami informasi eksternal dari berbagai dimensi, menafsirkan semantik abstrak secara akurat, dan dengan cepat merencanakan jalur tugas, urai Zhang.
Robot lain yang menarik perhatian yang diluncurkan dalam konferensi pers tersebut adalah “Konka-1”, robot humanoid beroda dengan lengan tunggal generasi kedua yang sangat ringan dan dianggap sebagai yang pertama dari jenisnya di China.
Sebuah video yang diputar dalam konferensi pers menunjukkan robot itu, yang disebut sebagai Ray, bekerja dalam lingkungan keluarga.
“Hei, Ray, tolong ambilkan minuman dingin bebas gula,” pinta pemilik Ray dalam video tersebut.
Setelah menerima perintahnya, Ray menyimpulkan dari kata kunci “dingin” bahwa dia harus mencari minuman di lemari pendingin. Kemudian, dengan menafsirkan kata kunci “bebas gula”, robot ini membaca label pada botol untuk menemukan minuman yang tepat. Pada akhirnya, robot itu memilih minuman cola dingin bebas gula dari lemari pendingin dan membawanya kepada pemiliknya.
Zhang mengatakan bahwa CHRIC berfokus pada teknologi “otak” robot humanoid, yang bertujuan untuk menciptakan “otak paling canggih” untuk mesin-mesin ini.
Sejak awal tahun ini, CHRIC telah membuat lebih dari 30 pencapaian teknologi terdepan di dunia yang berkaitan dengan “otak” robot humanoid, termasuk pengembangan sistem eksekusi tugas multimodal pertama di negara itu untuk robot humanoid.
Konka-1, yang memiliki “otak canggih” CHRIC, dapat memahami maksud tugas dengan cepat, mengamati lingkungannya, menyimpulkan proses tugas, menghasilkan alur tugas, mengendalikan anggota tubuhnya secara mandiri, dan menyelesaikan tugas secara akurat, menurut Zhang.
Robot tersebut memiliki ketinggian operasional maksimum 1,6 meter, jangkauan lengan maksimum 1,1 meter, dan kapasitas muatan maksimum 5,5 kg, menjadikannya sebagai yang terdepan dalam industri robotika, kata Zhang.
Sebagai salah satu robot humanoid berbobot paling ringan di dunia, mesin tersebut secara keseluruhan hanya berbobot 25 kg, sementara rata-rata bobot di industri itu berkisar antara 60 kg hingga 250 kg.
Rasio beban terhadap beratnya adalah 0,22, rasio tertinggi di dunia dan lebih dari lima kali lipat dari rata-rata industri, kata Zhang, seraya menambahkan bahwa robot tersebut memiliki waktu kerja delapan jam, dibandingkan dengan rata-rata industri yang hanya sekitar satu jam.
Industri robotika China memasuki periode perkembangan pesat dalam beberapa tahun terakhir.
Menurut sebuah laporan tentang industri robot humanoid yang dirilis pada Juli dalam Konferensi AI Dunia 2024 di Shanghai, skala pasar robot humanoid China mencapai sekitar 2,76 miliar yuan tahun ini. Per 2029, skala itu diperkirakan akan berkembang menjadi 75 miliar yuan, yang mencakup 32,7 persen dari pasar global.
“Kami bertekad untuk menyediakan solusi cerdas yang inovatif di berbagai skenario penerapan, termasuk produksi industri dan kehidupan rumah tangga melalui robot-robot kami,” ujar Zhang.
World Games merupakan ajang olahraga komprehensif internasional tingkat tertinggi untuk cabang olahraga non-Olimpiade. Chengdu World Games akan diselenggarakan pada 7-17 Agustus 2025.
*1 yuan = 2.220 rupiah
Laporan: Redaksi