Banner

DK PBB adopsi resolusi, tuntut gencatan senjata di Gaza selama Ramadhan

Para perwakilan memberikan suara mengenai draf resolusi dalam pertemuan Dewan Keamanan di kantor pusat Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York City pada 25 Maret 2024. (Xinhua/Xie E)

Resolusi gencatan senjata di Gaza menekankan kebutuhan mendesak untuk memperluas aliran bantuan kemanusiaan dan memperkuat perlindungan warga sipil di seluruh Jalur Gaza.

 

PBB (Xinhua) – Dewan Keamanan (DK) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Senin (25/3) mengadopsi resolusi yang menuntut gencatan senjata segera di Gaza selama bulan suci Ramadhan.

Resolusi tersebut memperoleh 14 suara setuju dari 15 anggota Dewan Keamanan. Amerika Serikat (AS), yang sebelumnya memveto tiga draf resolusi yang menyerukan atau menuntut gencatan senjata di Gaza, pada Senin itu menyatakan abstain, sehingga meloloskan draf tersebut.

Pengadopsian resolusi itu disambut dengan tepuk tangan meriah di ruang sidang, sesuatu yang jarang terjadi.

Resolusi 2728 merupakan resolusi Dewan Keamanan pertama yang menuntut atau menyerukan gencatan senjata di Gaza setelah pecahnya konflik Israel-Palestina di Gaza pada 7 Oktober 2023. Sekitar 32.333 warga Palestina telah terbunuh di Gaza dan hampir 75.000 warga Palestina terluka sejak 7 Oktober, menurut Kementerian Kesehatan di Gaza.

Resolusi 2728 menuntut gencatan senjata segera selama bulan suci Ramadhan yang dihormati oleh semua pihak, yang akan menghasilkan gencatan senjata berkelanjutan yang langgeng.

Resolusi ini juga menuntut pembebasan secepatnya dan tanpa syarat bagi semua sandera, serta memastikan akses kemanusiaan untuk memenuhi kebutuhan medis dan kebutuhan kemanusiaan lainnya. Resolusi ini juga menuntut agar para pihak mematuhi kewajiban mereka di bawah hukum internasional terkait dengan semua orang yang mereka tahan.

Resolusi 2728 menekankan kebutuhan mendesak untuk memperluas aliran bantuan kemanusiaan dan memperkuat perlindungan warga sipil di seluruh Jalur Gaza. Resolusi ini menegaskan kembali permintaan Dewan Keamanan untuk mencabut semua hambatan terhadap penyediaan bantuan kemanusiaan dalam skala besar, sejalan dengan hukum kemanusiaan internasional serta Resolusi Dewan Keamanan 2712 dan 2720 mengenai pengiriman bantuan kemanusiaan di Gaza.

Sebelum pemungutan suara atas draf resolusi yang diajukan oleh 10 anggota terpilih Dewan Keamanan, Rusia mengusulkan sebuah amendemen lisan.

Usulan Rusia itu akan mengembalikan kata “permanen” yang terdapat dalam draf asli untuk menuntut gencatan senjata selama Ramadan yang akan menghasilkan gencatan senjata permanen dan berkelanjutan.

Amendemen Rusia gagal mendapatkan dukungan yang cukup di Dewan Keamanan. AS memberikan suara menentang amendemen Rusia itu, sementara 11 anggota menyatakan abstain dan tiga anggota memberikan suara setuju.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan