Rendahnya angka kelahiran di Jepang berkaitan dengan menurunnya jumlah pernikahan di tengah pergeseran nilai-nilai.
Tokyo, Jepang (Xinhua/Indonesia Window) – Angka kelahiran bayi di Jepang pada paruh pertama (H1) 2024 menyusut ke rekor terendah, yakni sebanyak 350.074 bayi, sebut data pemerintah negara itu pada Jumat (30/8).
Total kelahiran secara nasional, termasuk kelahiran warga negara asing, turun sebesar 20.978 atau 5,7 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya, ungkap data awal Kementerian Kesehatan, Ketenagakerjaan, dan Kesejahteraan Jepang.
Laju penurunan tersebut meningkat dari 3,6 persen yang tercatat pada periode sama tahun lalu.
Sementara itu, angka kematian, yang naik 1,8 persen, melampaui angka kelahiran dengan selisih 461.745 pada periode pelaporan yang sama, tunjuk data tersebut.
Analis lokal mengaitkan rendahnya angka kelahiran ini dengan menurunnya jumlah pernikahan di tengah pergeseran nilai-nilai.
Dari Januari hingga Juni tahun ini, angka pernikahan naik tipis 0,9 persen menjadi 248.513, tetapi turun lebih dari 80.000 dari angka yang tercatat pada 2014.
Jika tren penurunan tersebut terus berlanjut, angka kelahiran sepanjang tahun ini, dengan mengecualikan warga negara asing, berpotensi menyentuh rekor terendah dengan turun hingga di bawah 700.000 untuk pertama kalinya, demikian kata kantor berita nasional Kyodo.
Laporan: Redaksi