Banner

Qingjing, lahan pertanian buat veteran Taiwan

Qingjing Farm yang dijuluki “Foggy Eden” atau “surga berkabut” tidak hanya berupa lahan pertanian tempat domba dan sapi digembalakan, tapi juga merupakan tempat rekreasi yang menawarkan berbagai pertunjukan menarik bagi semua kalangan masyarakat. (Indonesia Window)

Qingjing, Taiwan (Indonesia Window) – Perjuangan Taiwan menjadi wilayah yang merdeka dari pengaruh Jepang dan China pada 1947 – 1952 menyisakan sejumlah veteran.

Meski tak lagi punya karier militer, bukan berarti pemerintah melupakan mereka yang telah berjasa dalam mempertahankan Pulau Formosa sebagai wilayah Taiwan atau juga disebut dengan Republic of China (ROC).

Menurut pemandu dari Biro Pariwisata Taiwan, Luke Lu, kehidupan para pensiunan anggota militer di Taiwan dijamin oleh pemerintah dengan mendirikan sebuah area pertanian di Qingjing yang dikenal sebagai Qingjing Farm.

“Pemerintah Taiwan membangun lahan pertanian di Qingjing untuk membiayai kehidupan para veteran,” jelas Luke saat memandu beberapa wartawan Indonesia yang diundang oleh Pemerintah Taiwan selama 7 hingga 12 Februari 2020 guna menikmati layanan wisata setempat yang sangat memperhatikan kebutuhan para pelancong Muslim.

Karena tujuan awal pembangunan Qingjing Farm pada 1961 adalah memberdayakan sekaligus menjamin kehidupan veteran, lahan pertanian yang berada di Kabupaten (County) Nantou seluas 760 hektare pada ketinggian 1,748 meter tersebut berada di bawah Biro Veteran, Kementerian Pertahanan.

“Di sini ada 350 domba hybrid. Jadi, bulu dan daging domba bisa dimanfaatkan. Biasanya, domba yang diambil bulunya tidak dimakan karena dagingnya kurang enak. Sedangkan domba yang diambil dagingnya tidak punya bulu yang bagus,” terang Luke yang telah bekerja sebagai pemandu wisata selama 35 tahun.

Qingjing Farm yang dijuluki “Foggy Eden” atau “surga berkabut” tidak hanya berupa lahan pertanian tempat domba dan sapi digembalakan, tapi juga merupakan tempat rekreasi yang menawarkan berbagai pertunjukan menarik bagi semua kalangan masyarakat.

Pertunjukan pencukuran bulu domba seperti yang ada di Selandia Baru, dan atraksi kuda layaknya sirkus yang berasal dari Kazakhstan merupakan dua diantara banyak hal menarik di Qingjing Farm.

Para pengunjung juga bisa menikmati pemandangan elok Qingjing Farm yang berada di pegunungan berlereng terjal berselimut kabut dan pohon-pohon sakura berbunga putih, merah muda dan merah tua.

Pelancong Muslim tak perlu khawatir untuk melewatkan malam di Qingjing karena tersedia sejumlah penginapan bersertifikat MFT (Muslim-Friendly Tourism) dan MFR (Muslim-Friendly Restaurant). Salah satunya adalah Qingjing Farm Guest House di bawah Biro Veteran yang menyediakan sajadah dan arah kiblat di kamar tidur.

Qingjing Farm
Sakura berbunga putih di Qingjing Farm, Nantou County, Taiwan. (Indonesia Window)
Qingjing Farm
Pengunjung anak-anak memberi makan domba yang digembalakan di Qingjing Farm sebelum atraksi cukur bulu pada Ahad (9/2/2020). (Indonesia Window)
Qingjing Farm
Para pengunjung menyaksikan pertunjukan pencukuran bulu domba yang ditampilkan secara komedi di Qingjing Farm, Nantou County pada Ahad (9/2/2020). (Indonesia Window)
Para pengunjung menyaksikan pertunjukan pencukuran bulu domba yang ditampilkan secara komedi di Qingjing Farm, Nantou County pada Ahad (9/2/2020). (Indonesia Window)
Atraksi menunggang kuda dari Kazakhstan di Qingjing Farm pada Ahad (9/2/2020). (Indonesia Window)

Sejarah

Qingjing Farm, sekitar 262 kilometer dari ibu kota Taipei, pertama kali dihuni oleh 12 veteran pada April 1961.

Lalu, pada Juli di tahun yang sama Komite Jabatan Veteran Militer pada Badan Eksekutif Yuan menggagas proyek Guo Lei dengan menarik 211 gerilyawan, termasuk keluarga mereka yang disebut Yimin dari wilayah perbatasan Birma ke Qingjing Farm.

Sebanyak 50 veteran menyusul tinggal di Qingjing pada Juli 1962 sehingga memperluas area permukiman.

Pada 1965, 20 veteran tiba di Qingjing, sehingga jumlah total Yimin yang mendiami Qingjing Farm sebanyak 301 orang dan 70 veteran.

Perluasan area Qingjing Farm berhenti pada 1980 setelah para veteran dan keluarga mereka dipastikan mendapatkan kehidupan yang layak.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan