Jakarta (Indonesia Window) – Pupuk Indonesia dengan merek dagang Glogens Organic Micro-Carbon Fertilizer telah mendapatkan satu-satunya hak paten dari kantor hak paten Amerika Serikat, United Sates Patent and Trademark Office (USPTO), untuk teknologi produksi pupuk berbahan dasar batu bara pada 16 Juni lalu.
Pernyataan dari Kementerian Luar Negeri RI menyebutkan bahwa dengan hak paten itu pupuk buatan R. Umar Hasan Saputra tersebut dapat memasuki industri pertanian di AS yang saat ini merupakan pasar terbesar di dunia.
Pupuk berbahan dasar batubara itu juga dapat membuka peluang investasi berupa pembangunan pabrik serta memperlancar pemasaran produk di tingkat global.
Menurut Umar, pupuk yang di Indonesia dikenal dengan nama dagang Futura itu memiliki beberapa keunggulan karena dibuat dari bahan dasar batu bara berkalori rendah yang banyak terdapat di berbagai negara.
Pupuk tersebut bersifat organik dan juga ramah lingkungan karena dapat memperbaiki kondisi tanah.
Pupuk Futura dapat diproduksi lebih cepat dan masif dibandingkan dengan pupuk kimia sehingga lebih ekonomis.
Umar menjelaskan bahwa pupuk buatannya merupakan hasil pengembangan selama 11 tahun setelah melalui serangkaian uji coba dan telah digunakan oleh berbagai kelompok petani di tanah air.
Pupuk tersebut mampu meningkatkan produktifitas hasil panen secara signifikan untuk berbagai jenis tanaman pertanian.
Futura juga dapat menurunkan penggunaan pestisida sehingga meminimalkan dampak negatif terhadap tanaman, tanah, serta lingkungan.
Setelah mendapat paten, Umar akan mengajukan perizinan ke pihak berwenang terkait di AS sebelum masuk ke tahap pemasaran secara lebih luas.
Untuk mendukung upaya tersebut, perusahaannya telah menyiapkan lahan di California untuk uji coba pupuk batu bara bagi tanaman padi, serta sedang menyiapkan lahan tambahan di Indiana untuk jagung.
Sementara itu, Konsul Jenderal RI di Chicago Meri Binsar Simorangkir menyatakan bahwa KJRI dan Pusat Promosi Perdagangan Indonesia (ITPC) akan membantu proses pengajuan sertifikasi standarisasi ke lembaga – lembaga terkait di AS.
Upaya promosi dan pemasaran bekerja sama dengan pihak-pihak terkait di Midwest juga akan dilakukan karena wilayah tersebut dikenal sebagai salah satu pusat produksi pertanian dan perkebunan utama di AS, seperti kedelai, jagung dan gandum.
Laporan: Redaksi