Banner

Perusahaan China dan Indonesia peringati hari konservasi bakau dengan gelar acara komunitas

Foto dari udara yang diabadikan menggunakan ‘drone’ pada 15 Juli 2024 ini menunjukkan pemandangan hutan bakau di daerah pesisir di dekat proyek Jawa 7 di Serang, Provinsi Banten. (Xinhua/Xu Qin)

PT Shenhua Guohua Pembangkitan Jawa Bali (SGPJB), sebuah perusahaan patungan antara perusahaan energi China dan Indonesia, meluncurkan acara open day konservasi bakau (mangrove) pada Jumat (26/7), bertepatan dengan Hari Internasional UNESCO untuk Konservasi Ekosistem Bakau.

 

Jakarta (Xinhua/Indonesia Window) – PT Shenhua Guohua Pembangkitan Jawa Bali (SGPJB), sebuah perusahaan patungan antara perusahaan energi China dan Indonesia, meluncurkan acara open day konservasi bakau (mangrove) pada Jumat (26/7), bertepatan dengan Hari Internasional UNESCO untuk Konservasi Ekosistem Bakau.

Acara yang mengusung tema “Bergandengan Tangan Berkomitmen untuk Berinvestasi di Alam, Menanam Bakau demi Masa Depan Umat Manusia” (Hand in Hand We Are Committed to Investing in Nature, Planting Mangroves for the Future of Mankind) ini menarik hampir 60 aktivis lingkungan dan 20 perwakilan pelajar dari China dan Indonesia, yang bersama-sama menanam bibit bakau dan melepasliarkan benih ikan bandeng ke ekosistem dalam acara tersebut.

Presiden Direktur SGPJB Zhao Zhigang menyoroti dedikasi perusahaan itu terhadap perlindungan lingkungan di Indonesia, khususnya dalam konservasi bakau.

“Dengan menyelenggarakan berbagai kampanye edukasi dan kesadaran masyarakat, kami bermaksud meningkatkan kesadaran masyarakat tentang perlindungan bakau dan mendorong lebih banyak partisipasi sosial dalam upaya konservasi bakau,” kata Zhao.

Banner
PT Shenhua Guohua
Foto yang diabadikan pada 15 Juli 2024 ini menunjukkan pemandangan hutan bakau di daerah pesisir di dekat proyek Jawa 7 di Serang, Provinsi Banten. (Xinhua/Xu Qin)

Presiden Direktur PT PLN Nusantara Renewables Harjono menekankan manfaat bakau bagi lingkungan. “Bakau memiliki kemampuan untuk menyerap emisi karbon dan melindungi Indonesia dari berbagai dampak lingkungan,” tuturnya.

“Dengan menanam bibit bakau, kita dapat meningkatkan kesadaran tentang pentingnya keseimbangan ekologis. Saya berharap langkah kecil ini dapat menjadi awal yang baik menuju masa depan yang lebih berkelanjutan,” imbuh Harjono.

Garis pantai Indonesia dipenuhi oleh banyak area hutan bakau yang luas, yang berperan penting dalam memurnikan air laut, menahan angin dan ombak, menyerap emisi karbon, serta menjaga keanekaragaman hayati.

Mangrove merupakan ekosistem yang langka, spektakuler, dan produktif di perbatasan antara daratan dan lautan. Ekosistem yang luar biasa ini berkontribusi terhadap kesejahteraan, ketahanan pangan, dan perlindungan masyarakat pesisir di seluruh dunia. Mangrove mendukung keanekaragaman hayati yang kaya dan menyediakan habitat pembibitan yang berharga bagi ikan dan krustasea. Mangrove juga berfungsi sebagai bentuk pertahanan pesisir alami terhadap gelombang badai, tsunami, naiknya permukaan air laut, dan erosi. Tanahnya merupakan penyerap karbon yang sangat efektif, menyerap sejumlah besar karbon.

Laporan: Redaksi

Banner

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan