Promosi pertukaran kebudayaan China-Indonesia oleh enam mahasiswa dari Beijing Foreign Studies University (BFSU) di China, dengan lima di antaranya mengambil jurusan bahasa Indonesia, menjembatani persahabatan antara kedua negara.
Beijing, China (Xinhua/Indonesia Window) – Enam mahasiswa dari Beijing Foreign Studies University (BFSU) di China, dengan lima di antaranya mengambil jurusan bahasa Indonesia, meluangkan waktu mereka selama masa liburan untuk membuat konten-konten berisi perkenalan kebudayaan China dan promosi pertukaran antarmasyarakat China-Indonesia. Konten tersebut dibuat dalam bahasa Indonesia dan ditayangkan di beberapa media sosial, guna meningkatkan pemahaman timbal balik antara kedua masyarakat sekaligus mempraktikkan keterampilan bahasa Indonesia mereka.
Gelombang pertama dari tayangan tersebut terdiri dari empat episode, masing-masing direkam di Bandung, Surabaya, dan Beijing. Episode Bandung dan Surabaya dibuat oleh mahasiswa BFSU yang sempat menempuh perkuliahan di kedua kota tersebut dan mendapat dukungan penuh dari teman-teman mereka di Indonesia.
Episode Bandung direkam oleh Li Tianchang, salah satu mahasiswa BFSU, dan kawannya, Kanaya Saputri Sual, mahasiswi Universitas Padjadjaran yang fasih berbahasa Mandarin. Video itu menyoroti kesan-kesan warga Bandung terhadap budaya Tionghoa dan China. Beberapa warga lokal dipilih secara acak dan diwawancarai seputar pandangan mereka perihal budaya China, dari Lontong Cap Go Meh hingga Barongsai, serta kerja sama ekonomi Indonesia-China saat ini.
Sementara itu, episode Surabaya berfokus pada seorang dosen bahasa Mandarin yang sedang bekerja di Surabaya. Dalam video itu, dia mengungkap pandangannya mengenai antusiasme kaum pemuda Indonesia terhadap bahasa Mandarin serta sejumlah pengalaman dan sarannya untuk pengajaran bahasa Mandarin di Indonesia. Dia juga membahas tentang promosi pertukaran kebudayaan China-Indonesia dari sudut pandangnya.
Dalam dua episode lainnya, para penonton diajak untuk berkunjung ke beberapa museum di China untuk lebih menghayati pesona kebudayaan China, khususnya seni berkebun dan perfilman China.
Menurut Cui Donghao, mahasiswa BFSU yang juga salah satu anggota kelompok itu, kegiatan promosi kebudayaan seperti ini sangat berharga untuk menjembatani persahabatan antara China dan Indonesia, sekaligus menawarkan peluang bagus kepada mereka sebagai mahasiswa untuk memperluas wawasannya dan meningkatkan keterampilan bahasa mereka. Cui juga berharap program ini dapat dilanjutkan di masa mendatang.
Video karya mahasiswa ini telah ditayangkan di beberapa akun media sosial di China dan media Indonesia. Ke depannya, diharapkan semakin banyak konten serupa dapat diterima masyarakat China dan Indonesia, yang tidak diragukan lagi akan mendorong pertukaran kedua bangsa, ungkap Wang Dandan, dosen bahasa Indonesia di BFSU selaku pemimpin kelompok tersebut.
Laporan: Redaksi