Indonesia dan China diharapkan dapat meningkatkan potensi kerja sama ekonomi digital karena Indonesia menargetkan 12 persen dari keseluruhan PDB dari sektor tersebut.
Jakarta (Indonesia Window) – KBRI Beijing menggelar promosi ekonomi Indonesia-China di media gathering bertema ‘Updates from Indonesia’ di the Westin Financial District Hotel pada 13 Oktober 2022.
Saat membuka acara itu, Dubes RI untuk China Djauhari Oratmangun menyampaikan apresiasi kepada media lokal yang memfasilitasi promosi ekonomi Indonesia-China tersebut melalui platform media yang tersebar di seluruh negeri tirai bambu tersebut, menurut keterangan tertulis Kementerian Luar Negeri RI, Jumat.
Dalam kesempatan tersebut, Djauhari mengatakan tingkat inflasi Indonesia yang cenderung masih terkontrol di angka 4,9 persen per Juli 2022 dibandingkan dengan negara lain di kawasan serta global, dan dubes optimis proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia di indeks 5,4 persen pada 2022 dan 5 persen pada 2023.
Pada kesempatan tersebut, Djauhari juga menginformasikan perkembangan Presidensi Indonesia di G20 dan menyampaikan tiga topik utama di bidang kesehatan global, transformasi digital serta transisi energi.
Selain itu, dubes memaparkan misi G20 dalam upaya mengatasi berbagai masalah yang kini tengah terjadi di dunia termasuk ketahanan pangan, pengurangan konflik, pandemi serta pencegahan perubahan iklim.
Dia juga mengatakan, China memiliki peran kunci dalam G20 khususnya dalam merestorasi iklim ekonomi global, investasi ekonomi hijau, dan kemajuan ekonomi digital.
Dubes juga berharap Indonesia dan China dapat meningkatkan potensi kerjasama ekonomi digital karena Indonesia menargetkan 12 persen dari keseluruhan PDB dari sektor tersebut.
Dubes Djauhari menyinggung sinergi Belt and Road Initiative dan Global Maritime Fulcrum pada empat koridor ekonomi yang harapannya dapat diaktualisasi salah satunya pada finalisasi proyek kereta cepat Jakarta-Bandung di akhir tahun 2022.
Seiring pembukaan pariwisata, Dubes Djauhari sampaikan bahwa Bali, Batam dan Bintan telah menerima wisatawan asing secara normal dengan syarat telah memiliki aplikasi PeduliLindungi, dan telah menerima dua kali vaksinasi COVID-19.
Indonesia mengundang seluruh masyarakat China untuk memesan tiket dan menikmati keindahan Indonesia yang tentunya merupakan cita-cita yang tertunda selama tiga tahun belakangan ini, katanya.
Menurut data China Customs, hubungan perdagangan Indonesia-China terbilang memuaskan dengan nilai pada periode Januari-Agustus 2022 sebesar 95,7 miliar dolar AS, melebihi periode yang sama tahun lalu di angka 74,2 miliar dolar.
Hal ini terjadi karena peningkatan performa ekspor Indonesia yang naik 31,8 persen dengan nilai 48,3 miliar dolar dibanding total ekspor 2021.
Hal yang sama terefleksikan di indeks impor Indonesia dari China yang meningkat 26,4 persen dengan nilai 47,4 miliar dolar.
Laporan: Redaksi