Banner

Huawei dukung sistem komunikasi terintegrasi untuk KCJB

Sebuah kereta electrical multiple unit (EMU) Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) berhenti di Stasiun Halim di Jakarta pada 4 September 2023. (Xinhua/Xu Qin)

Raksasa telekomunikasi China Huawei telah membangun sistem komunikasi dan kontrol dalam waktu nyata (real-time) serta mengatur perjalanan kereta dengan dukungan teknis untuk menciptakan pengoperasian yang cerdas, aman, dan efisien bagi Kereta Cepat Jakarta-Bandung.

 

Jakarta (Xinhua) – Raksasa telekomunikasi asal China, Huawei, berpartisipasi dalam pengembangan sistem jaringan terintegrasi untuk Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) yang baru diluncurkan yang menghubungkan Daerah Khusus Ibu Kota (DKI) Jakarta dan Bandung, ibu kota Provinsi Jawa Barat.

Bersama dengan China Railway Communications and Signaling Co., Ltd. (CRSC) dan China Telecom, Huawei telah membangun sistem komunikasi dan kontrol dalam waktu nyata (real-time) serta mengatur perjalanan kereta dengan dukungan teknis untuk menciptakan pengoperasian yang cerdas, aman, dan efisien bagi KCJB.

Dalam konferensi pers di Stasiun KCJB Halim di Jakarta pada Selasa (26/9), Lai Chaosen, Wakil Presiden Delivery & Service Huawei Indonesia, menyoroti bahwa jaringan komunikasi memiliki peran krusial dalam sistem pengendalian operasional kereta cepat tersebut.

Huawei sangat berpengalaman dalam membangun jaringan komunikasi terintegrasi untuk jalur kereta cepat dengan sistem keamanan premium dan kapasitas pita lebar (bandwidth) yang besar, menyediakan sistem operasional dan pemeliharaan yang mudah diimplementasikan, kata Lai.

Banner
Raksasa telekomunikasi China Huawei
Foto yang diabadikan pada 27 Februari 2023 ini menunjukkan stan Huawei di ajang Mobile World Congress (MWC) 2023 di Barcelona, Spanyol. (Xinhua/Meng Dingbo)

“Seperti yang kita ketahui, kereta cepat umumnya melaju dengan kecepatan tinggi dan memiliki interval keberangkatan yang pendek. Kami harus memastikan bahwa kereta cepat itu dapat berfungsi dengan aman, lancar, dan efisien,” ujar Lai, seraya menambahkan bahwa Huawei memiliki sejumlah solusi, termasuk sistem persinyalan train-to-ground nirkabel, transmisi sinyal, dan jaringan data untuk kereta cepat.

Solusi-solusi tersebut sangat membantu dalam pengembangan jaringan komunikasi yang andal untuk tahap operasional kereta cepat itu, imbuhnya.

KCJB yang memiliki jalur sepanjang 142 kilometer (km) itu merupakan proyek unggulan di bawah Inisiatif Sabuk dan Jalur Sutra (Belt and Road Initiative/BRI) dan bentuk kerja sama pragmatis antara Indonesia dan China.

Dengan kecepatan maksimum yang dirancang mencapai 350 km per jam, kereta cepat itu memangkas waktu perjalanan antara Jakarta dan Bandung dari tiga jam lebih menjadi sekitar 40 menit.

Laporan: Redaksi

Banner

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan