Banner

Presiden Jokowi bertemu dengan Kanselir Olaf Scholz di Hannover

Presiden Joko Widodo dan Kanselir Jerman Olaf Scholz menyantap kurma saat keduanya melakukan pertemuan bilateral di Guesthouse Lower Saxony, Hannover, Jerman, pada Minggu, 16 April 2023. (BPMI Setpres/Laily Rachev)

Kanselir Jerman Olaf Scholz dan Presiden Jokowi dalam pertemuannya di Hannover pada Ahad (16/4) membahas upaya mewujudkan hubungan ekonomi yang setara antara Indonesia dan Jerman serta Indonesia dan Uni Eropa.

 

Jakarta (Indonesia Window) – Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) diterima oleh Kanselir Jerman Olaf Scholz di Guesthouse Lower Saxony, Hannover, Jerman, pada Ahad (16/04), kata Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi

Retno menjelaskan dalam keterangan persnya bahwa saat berbincang dalam pertemuan bersama Kanselir Jerman Olaf Scholz, Presiden Jokowi menekankan pentingnya mewujudkan hubungan ekonomi yang setara antara Indonesia dan Jerman serta Indonesia dan Uni Eropa.

“Untuk itu berbagai regulasi Uni Eropa yang menghambat kesejahteraan perlu dibenahi. Bapak Presiden juga meminta dukungan Jerman agar perundingan perjanjian Indonesia-EU CEPA dapat segera dituntaskan,” kata Retno.

Dalam hal investasi, menlu menyebut bahwa presiden menyambut secara baik kolaborasi komite bersama ekonomi dan investasi Indonesia-Jerman. Selain itu presiden menilai investasi Jerman di Indonesia perlu difokuskan pada sektor prioritas.

Banner

“Investasi jerman di indonesia perlu difokuskan pada sektor prioritas seperti industri yang berorientasi ekspor, energi terbarukan, dan hilirisasi,” ucap menlu.

Kepala negara menekankan pentingnya investasi dan ahli teknologi Jerman guna mendukung transisi energi di Indonesia, kata Retno seraya menambahkan, kedua pemimpin juga membahas implementasi dari The Just Energy Tansition Partnership (Kemitraan Transisi Energi yang Berkeadilan).

Lebih lanjut, menlu menyebut bahwa terdapat sejumlah hasil dalam kunjungan presiden kali ini, yakni dalam kaitannya hubungan antara pemerintah (G to G) dan hubungan antara bisnis (B to B).

“Untuk G to G telah dilakukan penandatanganan dua kesepakatan antara pemerintah Indonesia dengan pemerintah Jerman yaitu pertama Joint Declaration of Intent on Join Economic and Investment Commitee mengenai pembentukan forum gabungan sektor pemerintah dan swasta untuk membahas peningkatan kerja sama ekonomi dan investasi,” ungkap menlu.

Selain itu, menlu menyebut bahwa hasil lainnya dari kunjungan presiden kali ini adalah Joint Declaration of Intent in The Feed of Digitalization antara Kementerian Komunikasi dan Informatika Indonesia dan Kementerian Digital dan Transformasi Jerman untuk mendukung pengembangan transformasi digital.

Sementara itu, dalam kerja sama business to business, menlu menyampaikan sudah terbentuk sebanyak 18 kesepakatan yang memiliki nilai kurang lebih 27,9 triliun rupiah. “Yaitu di sektor sustainibility dan transisi energi, investasi, inovasi start up, dan making Indonesia 4.0,” sambungnya.

Banner

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan