Presiden memperkirakan dalam tiga tahun ke depan tanaman mangga di lumbung pangan Gresik dapat dipanen untuk memenuhi kebutuhan pasar, baik domestik maupun ekspor.
Jakarta (Indonesia Window) – Presiden Joko Widodo (Jokowi) meluncurkan lumbung pangan (food estate) berbasis mangga, di Kabupaten Gresik, Provinsi Jawa Timur, Senin.
Pada kesempatan tersebut, kepala negara menyampaikan harapannya agar lumbung pangan yang terintegrasi dengan sistem irigasi ini akan meningkatkan produktivitas pertanian di Gresik.
“Hari ini saya berada di Kabupaten Gresik untuk melakukan penanaman mangga di kurang lebih 1.000 hektare di empat kecamatan. Kita harapkan food estate ini ada yang milik rakyat, ada yang milik swasta dan kita ingin itu terintegrasi dengan embung yang dibangun di sini. Ada embungnya, ada food estate-nya, masyarakat bisa dapat, swasta juga bisa bergerak,” kata Jokowi.
Presiden memperkirakan dalam tiga tahun ke depan tanaman mangga di lumbung pangan tersebut dapat dipanen untuk memenuhi kebutuhan pasar, baik domestik maupun ekspor.
“Ke Timur Tengah, ke China, ke Jepang, ke Eropa, saya kira banyak permintaan, sehingga ini kita mulai. Nanti tidak hanya di Kabupaten Gresik, tapi juga di kabupaten lain yang kira-kira memiliki kondisi lahan marginal yang cocok untuk mangga,” ujarnya.
Lebih lanjut, presiden meminta agar lumbung pangan dikelola dengan baik, termasuk dalam menjaga kualitas produksi.
“Saya senang, kelihatan yang sudah tertanam di sini manajemennya sangat baik dan kita harapkan nanti juga ada pendampingan QC (quality control) dari buyer-nya sehingga level kualitasnya akan naik,” ujarnya.
Program Taksi Alsintan
Pada kesempatan tersebut, kepala negara juga meluncurkan program Taksi Alsintan, yang bertujuan untuk menghadirkan teknologi pertanian di tengah-tengah petani, sekaligus mempercepat proses pemulihan ekonomi di sektor pertanian.
Taksi Alsintan merupakan program penyediaan alat dan mesin pertanian (alsintan) secara mandiri oleh pelaku usaha di sektor pertanian melalui fasilitasi bantuan kredit usaha rakyat (KUR) dalam bentuk subsidi bunga dari pemerintah.
Dengan dukungan pendanaan dari perbankan dan subsidi bunga dari pemerintah, presiden meyakini program Taksi Alsintan ini dapat dimanfaatkan oleh para petani.
Presiden memperkirakan akan banyak petani baik di tingkat desa, kabupaten, maupun provinsi yang ingin membeli alat dan mesin pertanian, seperti rice milling unit (RMU), dryer, combine harvester, traktor dan lainnya, dengan pola Taksi Alsintan.
Kepala negara juga optimistis bahwa dengan menggunakan alat pertanian modern seperti combine harvester dan rice milling unit (RMU) produktivitas petani dapat meningkat karena dapat menekan kehilangan atau food loss dalam produksi.
“Kalau kita mau produktif, food loss dari setiap produksi harus bisa ditekan, karena food loss kita masih tinggi sekali, sekitar 12-13 persen,” ujar Jokowi.
Laporan: Redaksi