Konferensi Tingkat Tinggi ke-42 ASEAN akan dihelat di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) pada 10-11 Mei, 2023.
Jakarta (Indonesia Window) – Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) memimpin rapat terbatas (ratas) tentang persiapan penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-42 ASEAN (Association of Southeast Asian Nations), Kamis (27/04) di Istana Merdeka, Jakarta.
Dalam ratas tersebut, presiden memastikan kesiapan penyelenggaraan pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi yang akan dihelat di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada 10-11 Mei, kata Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno LP Marsudi dalam keterangannya usai menghadiri ratas, seperti dikutip Indonesia Window pada Sabtu.
“Baru saja Presiden memang memimpin pertemuan ratas dan mengecek semuanya secara detail, termasuk urusan yang terkait dengan masalah pengamanan, infrastruktur, kesehatan, dan sebagainya yang intinya semuanya on the right track,” ujar Menlu Retno.
Menlu menyebutkan, selama dua hari penyelenggaraan KTT, Presiden Jokowi akan mengikuti delapan pertemuan yang tujuh antaranya akan dipimpin langsung oleh presiden.
Pertemuan tersebut yaitu sesi plenary dan retreat, pertemuan IMT-GT (Indonesia, Malaysia, Thailand Growth Triangle), pertemuan BIMP-EAGA (Brunei, Indonesia, Malaysia, Philippines East ASEAN Growth Area), serta serangkaian pertemuan dengan parlemen, pebisnis, pemuda, dan high level task force yang bertugas menyiapkan visi jangka panjang ASEAN, ungkap menlu.
“Jadi total ada delapan pertemuan, tujuh pertemuan di antaranya itu akan dipimpin oleh Bapak Presiden, karena yang BIMP-EAGA itu akan dipimpin oleh PM (Perdana Menteri) Malaysia, karena rotasinya memang keketuaan BIMP-EAGA sedang ada di Malaysia,” menlu menjelaskan.
Terkait lokasi untuk KTT ke-42, Retno menyampaikan bahwa Labuan Bajo dipilih dalam upaya pemerintah untuk mempromosikan destinasi tersebut secara global.
“Jadi Indonesia adalah banyak (destinasi). Nah kita lakukan this time di Labuan Bajo,” ujarnya.
Mengenai substansi KTT ke-42 ASEAN, Retno menegaskan bahwa keketuaan Indonesia tahun 2023 mendorong kawasan ASEAN yang lebih kuat dalam menghadapi tantangan serta memperkuat ketahanan ekonomi ASEAN, sejalan dengan tema yang diusung yaitu ASEAN Matters: Epicentrum of Growth.
“Untuk yang ke-42 ini konsentrasinya di ‘ASEAN Matters’ dan ‘Epicentrum of Growth’. Di ‘ASEAN Matters’ itu dokumennya terkait bagaimana upaya ASEAN untuk meningkatkan, memperkuat diri, sehingga mampu menghadapi tantangan ke depan. ‘Epicentrum of Growth’ terkait dengan resiliensi ekonomi ASEAN,” ujarnya.
Keketuaan Indonesia di ASEAN mendorong peningkatan arsitektur kesehatan, peningkatan ketahanan energi di antaranya adalah pengembangan ekosistem untuk kendaraan listrik atau electric vehicle (EV), ketahanan pangan, serta stabilitas keuangan.
Menlu menyampaikan, dokumen yang akan menjadi kesepakatan para pemimpin ASEAN saat ini tengah dibahas pada pertemuan tingkat senior officials meeting (SOM), yang selanjutnya akan dibahas pada tingkat pertemuan menteri.
“Selain mempersiapkan ASEAN menghadapi tantangan ke depan, maka ada visi post 2025. Keketuaan Indonesia juga berusaha untuk membumikan ASEAN dalam bentuk kerja sama proyek yang sifatnya konkret, seperti di bidang kesehatan, di bidang ekonomi bersih dengan EV battery, kesehatan dengan one health initiative, kemudian penggunaan local currency,” ujarnya.
“Dan masih ada banyak lagi yang intinya adalah membumikan kerja sama ASEAN sehingga dapat dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat,” tandas Retno.
Laporan: Redaksi