Potensi PLTS terapung Indonesia pada danau dan bendungan masing-masing mencapai 74,67 GW di 36 lokasi dan 14,7 GW di 259 lokasi.
Jakarta (Indonesia Window) – Pemerintah Indonesia akan menduplikasi keberhasilan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung Cirata di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, di lokasi lain di Tanah Air guna meningkatkan pembangunan infrastruktur serupa.
Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yudo Dwinanda Priaadi usai menyaksikan peresmian PLTS Terapung Cirata oleh Presiden Joko RI Widodo di Purwakarta, Kamis (9/11).
Yudo menilai bahwa sumber daya energi terbarukan yang dimiliki Indonesia cukup besar untuk menerapkan proyek pembangunan PLTS terapung seperti yang berhasil dirampungkan oleh PLN Nusantara Power bersama Masdar dari Uni Emirat Arab (UEA).
“Yang perlu kita lakukan berikutnya adalah mereplikasi (PLTS Terapung) ini dan akan kita scaling up dengan begitu banyak potensi waduk di Indonesia, mengingat pemerintah akhir-akhir ini aktif membangun waduk dan bendungan,” tuturnya.
Potensi PLTS terapung pada danau dan bendungan di Indonesia mencapai 89,36 GW (gigawatt) yang berada di 295 lokasi. Dari total potensi PLTS terapung tersebut, PLTS terapung di danau memiliki potensi sebesar 74,67 GW di 36 lokasi dan PLTS terapung di bendungan sebesar 14,7 GW di 259 lokasi.
Dalam beberapa tahun ke depan, tambah Yudo, dua PLTS terapung akan beroperasi, yakni PLTS Terapung Saguling dan Singkarak. “Yang terdekat di Saguling, bendungan pertama cascade-nya sungai Citarum, dan satu lagi Singkarak,” jelasnya.
Berdasarkan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PT PLN (Persero) 2021-2030, PLTS Terapung Saguling di Jawa Barat akan memiliki kapasitas sebesar 60 MW, sedangkan PTLS Terapung Singkarak di Sumatera Barat memiliki kapasitas 48 MW.
Selain itu, ada lima PLTS terapung yang akan dibangun hingga tahun 2030, yakni di Waduk Wonogiri Jawa tengah sebesar 100 MW, Waduk Sutami Jawa Timur sebesar 122 MW, Waduk Jatiluhur Jawa Barat sebesar 100 MW, Waduk Mrica Jawa Barat 60 MW, dan Waduk Wonorejo Jawa Timur 122 MW.
Laporan: Redaksi