Jakarta (Indonesia Window) – Malaysia tidak akan tunduk pada klaim apa pun atas Sabah, kata Perdana Menteri Muhyiddin Yassin pada Sabtu, menurut laporan Kantor Berita Bernama.
Dia mengatakan Malaysia tetap teguh dalam pendiriannya untuk tidak berkompromi pada masalah apa pun yang berkaitan dengan kedaulatan Sabah dan akan membela negara dengan segala cara.
“Baru-baru ini ada pernyataan dari Filipina tentang bagaimana mereka ingin menggambar peta baru, yang antara lain dimasukkan ke dalam paspor… Saya akan persingkat hal ini, kami tidak akan tunduk pada klaim ini. Sabah tetap di Malaysia, Sabah adalah bagian dari Malaysia,” tegas perdana menteri.
“Jangan ada upaya untuk menarik Sabah keluar dari Malaysia dan jangan ada upaya orang non-Malaysia yang mengklaim Sabah sebagai bagian dari wilayah mereka. Kami tidak akan pernah melanjutkan itu, kami akan berjuang untuk mempertahankan Sabah,” katanya.
Perdana menteri menekankan hal ini dalam pidatonya pada pertemuan dengan Pegawai Negeri Sipil di Pusat Konvensi Internasional Sabah.
Pada 27 Agustus, Wakil Menteri Luar Negeri Kamarudin Jaafar mengatakan proposal untuk memasukkan Sabah dan 200 mil Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) ke dalam peta di paspor Filipina bukanlah tindakan baru dan juga bukan merupakan pernyataan resmi pemerintahnya.
Dia mengatakan, masalah itu merupakan usulan dari anggota Komite Urusan Luar Negeri Dewan Perwakilan Rakyat Filipina untuk membuat RUU pengganti untuk mengubah, mengganti atau menghapus Undang-Undang Paspor Filipina tahun 1996.
Laporan: Redaksi